190 SPBU di Jabodetabek Belum Siap Jual Pertamax
Selasa, 08 Februari 2011 – 17:50 WIB
JAKARTA - Pelaksaan program pengaturan BBM bersubsidi yang dimulai dari wilayah Jabodetabek pada April 2011, masih terkendala oleh kesiapan beberapa SPBU untuk menyediakan BBM non-subsidi dalam rangka mendukung program pemerintah tersebut. Ketua Umum Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas), Eri Purnomohadi menyatakan, hingga saat ini masih terdapat sekitar 190 - dari 720 - SPBU yang tersebar di wilayah Jabodetabek, yang belum siap menjual Pertamax. "Saat ini masih ada sekitar 190 SPBU yang belum siap menjual BBM non-subsidi. Ini lantaran minimnya infrastruktur di SPBU tersebut agar dapat menjual Pertamax. Bahkan ada SPBU yang hanya mempunyai satu tangki Pendam, untuk premium dan solar saja," ucap Eri, saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, di Gedung DPR, Selasa (8/2).
Untuk menyediakan tangki dan pompa baru agar dapat menjual BBM non-subsidi, sebut Eri, diperlukan investasi sekitar Rp 400 juta per SPBU. "Perlu investasi sekitar Rp 400 juta per SPBU, untuk menambah tangki dan pompa baru, sehingga (SPBU tersebut) bisa menjual Pertamax," terangnya.
Hanya saja, dikatakan Eri, saat ini SPBU yang belum menjual Pertamax masih takut menggelontorkan uangnya, karena diganggap bahwa program pemerintah tersebut masih belum ada kepastian. "Pengusaha SPBU masih belum mau berinvestasi, karena mereka takut rugi seandainya program ini tidak jadi dilaksanakan," pungkasnya. (yud/jpnn)