20 Bom Renggut 51 Nyawa
BAGHDAD--Gelombang serangan bom mengguncang sejumlah distrik Syiah di Ibu Kota Iraq, Baghdad. Sekitar 20 bom mobil meledak dan menewaskan sedikitnya 51 orang.
Kementerian Dalam Negeri menyatakan bahwa Al Qaeda berada di balik horor yang menghantui ruang-ruang publik sepanjang hari Senin (30/9). Krisis politik dan keterbatasan personel keamanan dimanfaatkan kelompok teroris tersebut untuk menyerang.
Serangan paling mematikan terjadi di distrik timur Kota Sadr. Di situ sebuah bom mobil memorak-porandakan sebuah pasar sayuran dan lahan parkir. Dilaporkan, 7 orang tewas dan 16 lainnya cedera.
Ledakan pertama itu diikuti 10 bom mobil lainnya. Bom-bom tersebut meledak dalam rentang waktu pendek di distrik Syiah. Di antaranya, New Baghdad, Habibiya, Sabaa al-Bour, Kazimiyah, Shaab, Ur, dan Shula. Bom lain juga meledak di distrik Suni, yakni Jamiaa dan Ghazaliya.
Tidak berhenti di situ, 10 bom mobil kembali meledak di lokasi lain seperti pasar terbuka dan tempat parkir. Insiden itu menewaskan 44 orang dan melukai 139 lainnya. Pihak medis membenarkan jumlah korban dalam serangan tersebut. Semua sumber yang memberi keterangan menolak identitasnya disebut karena tidak berwenang berbicara kepada media.
Polisi Iraq lantas menutup lokasi, sedangkan personel pemadam kebakaran berupaya memadamkan api lantaran bom. Bangkai mobil-mobil dan serpihan bom berserakan di jalanan. "Perang melawan teroris terus berlanjut," ujar Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Saad Maan kepada Associated Press. "Masalahnya adalah konflik politik dan pertikaian regional," lanjutnya.
Militan di Iraq sering menarget tempat-tempat konsentrasi manusia. Misalnya, pasar, kafe, dan masjid. Tujuannya, memaksimalkan jumlah korban.
Serangan yang terjadi kemarin merupakan yang terbesar sejak tragedi 21 September. Saat itu dua orang pelaku bom bunuh beraksi ketika ratusan orang mengikuti pemakaman di Kota Sadr. Sebanyak 104 orang dinyatakan tewas.
Sehari sebelumnya, tepatnya Minggu (29/9), serangkaian bom terjadi di wilayah berbeda di Iraq (lihat grafis). Sejauh ini sekitar 6 ribu orang tewas dalam rangkaian serangan sepanjang tahun.
Kekerasan di Iraq meningkat setelah tentara pemerintah mengambil tindakan represif. Yaitu, membubarkan kamp demonstran Suni pada April lalu. Aksi tersebut memicu bentrokan berdarah di seluruh wilayah Iraq. Kekerasan serupa mengingatkan pada fenomena konflik sektarian sebelum perang sipil pecah pada 2006"2007. (AP/CNN/cak/c14/dos)