Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

2019, 32 Perguruan Tinggi NUTerapkan Kuliah Jarak Jauh

Kamis, 18 Oktober 2018 – 15:45 WIB
2019, 32 Perguruan Tinggi NUTerapkan Kuliah Jarak Jauh - JPNN.COM
Wakil Ketua LPTNU M Afifi (kiri) dan Rektor UT Prof Ojat Darojat. Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com, TANGSEL - Sebanyak 32 Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) siap melaksanakan kuliah daring. Walaupun baru diterapkan pada mata kuliah wajib, tapi langkah ini dinilai cukup maju.

Wakil Ketua Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) M Afifi mengungkapkan, di Indonesia ada 257 PTNU. Namun, untuk tahap pertama baru 32 PTNU yang akan menjajal pendidikan jarak jauh (PJJ).

"Karena ini hal baru, makanya tahap awal 32 PTNU dulu. Itu sebabnya hari ini kami belajar di Universitas Terbuka (UT) untuk mengetahui lebih jauh tentang kuliah daring," ujar Afifi di Kampus UT, Kamis (18/10).

Nantinya, kuliah daring di PTNU ini akan dilakukan bertahap sehingga pada 2026 ditargetkan 257 perguruan tinggi bisa menerapkan PJJ.

Dia menyebutkan, saat ini 32 PTNU melakukan pelatihan dulu melibatkan dosen, operator, dan IT di UT. Tahapannya sangat panjang. harapannya di semester ganjil sudah bisa diimplementasikan.

"Sekarang kami mendapatkan gambaran yang harus dilakukan dari UT. Harapannya PJJ ini bisa semua program studi (prodi) tapi tahap awal untuk mata kuliah yang wajib bagi NU," ucapnya.

Bila dalam perjalanan PJJ berjalan bagus, lanjut Afifi, hal ini bisa diimplementasikan di semua prodi. Dalam menyambut satu abad, program NU sendiri menyatakan kualitas SDM harus meningkat apalagi menyongsong revolusi 4.0. Tahun depan, ditargetkan 100 ribuan mahasiswa yang bisa ikut PJJ.

"Jumlah mahasiswa baru yang menjadi target kami 100 ribuan. Saat ini mahasiswa kami di 257 lembaga ada 500-an ribu" tandasnya. (esy/jpnn)

Untuk tahap awal baru 32 Perguruan Tinggi TNU yang akan menjajal pendidikan jarak jauh (PJJ) atau kuliah daring.

Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News