3 Suplemen ini Baik Dikonsumsi Lansia
Pada lansia yang mobilitasnya sedikit, kesempatan terpapar sinar matahari menjadi berkurang, sehingga dapat terjadi kekurangan vitamin D. Salah satu solusinya adalah dengan mengonsumsi suplemen vitamin D.
Meski demikian, penggunaan suplemen tersebut harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui dosis vitamin D yang tepat. Sebab residu dari vitamin D tak bisa dikeluarkan melalui air seni, melainkan terakumulasi dalam tubuh. Umumnya dosis yang dianjurkan adalah 10 mikrogram tiap harinya.
Selain dengan mengonsumsi vitamin D, lansia juga bisa mencukupi kebutuhan vitamin D melalui makanan seperti susu dan yoghurt, serta dengan berjemur di bawah sinar matahari (berkisar antara pukul 7 hingga 8 pagi) selama 10-15 menit.
2. Kalsium.
Zat gizi ini berperan dalam menjaga tulang dan gigi agar tetap kuat, membantu kontraksi otot jantung serta pembekuan darah. Sumber kalsium terbaik sebenarnya bukan dari suplemen, melainkan dari makanan seperti susu, keju, yoghurt, sayuran hijau, kacang, dan ikan.
Kekurangan kalsium pada kaum lansia menyebabkan tulang rapuh dan mudah patah. Namun, suplemen kalsium diperlukan hanya bila asupan kalsium dari makanan tak dapat dipenuhi.
Jadi, konsultasikan dulu dengan dokter jika ingin mengonsumsi kalsium dalam bentuk suplemen. Sebab pada sebagian orang, asupan suplemen kalsium bisa menyebabkan diare.
3. Vitamin B12.