4,7 Persen Pelajar Pemakai Narkoba
jpnn.com - SUKABUMI - Tak kurang dari 4,7 persen pelajar di Jawa Barat, menjadi pemakai narkoba. Tidak menutup kemungkinan fakta itu akan terus mengalami penambahan setiap tahunnya. Upaya pencegahan dini pun harus segera dilakukan seluruh elemen masyarakat, tak terkecuali instansi pendidikan.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat, Anas Saepudin mengatakan kenyataan tersebut menunjukkan narkoba bisa masuk ke instansi pendidikan.
Narkoba bisa masuk melalui cara apa pun, tanpa melihat latar belakang instansi pendidikan baik formal maupun yang kental dengan agama.
"Berdasarkan hasil penelitian dari pusat penelitian kesehatan Universitas Indonesia tahun 2012 itu, bisa dilihat bahwa tingkat pemakai kalangan pelajar masih tinggi. Instansi pendidikan seperti sekolah atau perguruan tinggi, harus gencar melakukan sosialisasi akan bahaya narkoba," ujarnya Anas kepada Radar Sukabumi (Grup JPNN).
Tak hanya itu, instansi pendidikan juga perlu memiliki regulasi yang memberikan keleluasaan kepada civitas akademik dan pelajar yang berminat dalam penanggulangan narkoba. Idealnya mereka diberikan waktu dan ruang kegiatan.
"Kalau di perguruan tinggi bisa dengan membuat regulasi rektorat. Atau membuat kebijakan untuk memastikan siswa bebas narkoba serta dibuktikan secara ilmiah di laboratorium," imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Sukabumi (Ummi), Sakti Alamsyah, mengaku prihatin dengan realita itu. Menurutnya, penyebaran narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa yang sistemik dan sistematis serta susah dideteksi harus diatasi dengan cara yang sistemik dan sistematis pula.
"Hal ini menjadi keprihatinan bagi kalangan akademis. Untuk mengatasinya, perlu ada sinergitas antara masyarakat, BNNP Jabar dan Instansi Pendidikan baik sekolah ataupun perguruan tinggi," katanya
Untuk mengurangi penyebaran narkoba di instansi pendidikan, lanjut Sakti, Ummi akan memploklamirkan diri sebagai mitra BNN dalam pemberantasan narkoba. Pihaknya akan gencar melakukan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya narkoba. Tidak hanya di lingkungan Ummi, sosialisasi juga akan dilakukan di sekolah-sekolah.
"Meskipun tidak menghentikan penyebaran narkoba ditingkat pelajar, namun setidaknya upaya ini bisa menghambat dan mengurangi jumlah pengguna narkoba," pungkasnya usai menghadiri seminar peran serta perguruan tinggi dalam menciptakan lingkungan bebas narkoba yang dihadiri ratusan mahasiswa itu. (cr1/t)