6,7 Juta Pria Indonesia Jajan Seks
jpnn.com - JAKARTA – Fakta mengejutkan disampaikan oleh pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Ternyata, sebanyak 6,7 juta pria di Indonesia yang melakukan seks beresiko atau jajan seks. Besarnya seks beresiko yang dilakukan oleh para pria ini juga turut mempengaruhi peningkatan epidemi HIV/AIDS di Indonesia.
Dari hasil survei Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di 20 kota selama kurun 2007-2011, terjadi peningkatan jumlah pria jajan seks sebesar 600 persen, yakni dari 0,1 persen (2007) mejadi 0,7 persen (2011).
Pada jangka waktu yang sama, ternyata jumlah pria melakukan seks dengan pria juga ikut meningkat sebesar 134 persen, yaitu 5,3 persen (2007) dan 12,4 persen (2011).
"Jadi baik laki-laki berperilaku seks beresiko maupun laki-laki melakukan seks dengan laki-laki yang juga berhubungan dengan perempuan menyebabkan prevalensi HIV pada perempuan juga meningkat," ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi di Jakarta seperti yang dilansir INDOPOS (Grup JPNN.com), Selasa (6/5).
Nafsiah mengatakan, para laki-laki beresiko ini berhubungan seks tanpa menggunakan kondom. Sehingga resiko tertularnya HIV/AIDS pun sangat besar terjadi, baik pada pasangan sesama jenisnya maupun pada perempuan. "Inilah yang mengakibatkan angka HIV/AIDS pada ibu rumah tangga meningkat," katanya.
Menurut survey jenis pekerjaan pada 2013, profesi ibu rumah tangga menempati posisi pertama yang banyak menderita AIDS, yakni sebesar 6.230 orang. Posisi kedua ditempati oleh wirausahawan sebesar 5.892 orang.
Menurut Menkes, angka tersebut cukup menghawatirkan. Sebab, resiko penularan pada anak pun semakin meningkat ketika sang ibu sedang hamil. Karenanya, ia meminta para ibu hamil untuk segera melakukan tes HIV.
"Untuk para laki-laki juga, semua yang beresiko harus tes HIV. Agar penularan dan perubahan menjadi AIDS bisa dicegah. Terlebih ibu hamil, agar sang anak tidak beresiko positif HIV," tuturnya. (mia/agm)