70 Dai Siap Dampingi PSK
Mahasiswa Teknik Elektro ITS itu menyatakan bahwa orang tua mereka lebih suka anak-anak mereka membantu mencari uang. "Lama-kelamaan, mereka berubah setelah salah satu anak di lokalisasi menjadi juara lomba puisi," paparnya.
Yulianto mengatakan, lokalisasi memberikan efek negatif bagi anak-anak tersebut. Mereka menjadi lebih cepat dewasa. Juga mengenal hal-hal yang seharusnya hanya boleh diketahui orang dewasa. "Setiap hari mereka membantu orang tuanya. Misalnya menjadi operator karaoke dan pramusaji bir," tuturnya.
Rencana ke depan, pihaknya membentuk Sekolah Perempuan Indonesia. Murid-muridnya berasal dari PSK. Dalam sekolah itu, PSK diajari membuat kerajinan. Misalnya membuat kerajinan boneka atau menjahit.
Pihak mahasiswa akan membantu memasarkan. Selain itu, mereka akan mengubah cara pandang PSK. "Sebab, selama ini mereka beranggapan, bekerja dari prostitusi menghasilkan uang yang mudah," jelasnya. (aph/c11/ai)