800 Perusahaan Berpartisipasi di Indo Defence Expo 2016
jpnn.com - JAKARTA - Kapuspen TNI Brigjen TNI Wuryanto menjadi Penanggung Jawab Stan TNI di Indo Defence Expo 2016. Kapuspen TNI didampingi Wakapuspen TNI Laksma TNI A. Rasyid Kacong dan Kabidproddok Puspen TNI Kolonel Cpl Teguh meninjau langsung kesiapan Stan TNI yang akan dilaksanakan tanggal 2-5 November 2016, di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (1/11).
Penyelenggaraan Indo Defence Expo ketujuh kali ini diikuti sekitar 800 peserta perusahaan, baik dalam negeri maupun luar negeri. Keikutsertaan perusahaan berskala dunia, seperti Boeing Defence Space & Security, Airbus Group, BAe System, Thales, SAAB, dan Lockheed Martin, hal ini menunjukkan penyelenggaraan pameran industri pertahanan tersebut berskala internasional.
Dari sekitar 800 peserta tersebut, terdapat 28 delegasi resmi yang hadir, dan 22 delegasi diantaranya akan mendirikan Paviliun. Bahkan, enam Menteri Pertahanan, antara lain Yunani, Pakistan, Cekoslovakia, dan Timor Leste, sudah menyatakan kesediaannya untuk hadir.
Sementara itu, jumlah peserta Indo Defence yang dilaksanakan setiap dua tahunan sekali, para pesertanya terus naik. Pada tahun 2012 peserta yang hadir sebanyak 603 dan tahun 2014 berjumlah 672 peserta.
Selain memamerkan Produk Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista), Indo Defence juga akan memamerkan produk non-alutsista. Produk pertahanan yang akan dipamerkan. Antara lain Amunisi, Senjata Anti-Tank, Bahan Peledak, Keamanan Komunikasi, Sistem Keamanan Elektronik, Analisis dan Pengendalian Risiko, Transmisi Satelit, Pengawasan dan Kontrol Akses, Pelindung Tahan Peluru, Pelindung Wajah, Pakaian Pelindung, Perlengkapan Polisi Pendeteksi, Perlengkapan Pemusnah Bahan Peledak, Perlengkapan Kontrol Lalu-Lintas Udara, Kendaraan Lapis Baja, Kapal Selam, Kapal Perang, Perlengkapan dan Sistem Bawah Air.
Penyelenggaraan Indo Defence bertujuan untuk meletakkan dasar yang kuat bagi perusahaan dalam negeri berinteraksi dan menjalin kemitraan dengan perusahaan global. Dengan demikian, ketergantungan terhadap pihak luar sedikit demi sedikit dikurangi dan mencapai kemandirian dalam industri pertahanan nasional.(fri/jpnn)