9 Halte Transjakarta Siap Dioperasikan Setelah Pembangunan LRT Jabodebek
jpnn.com, JAKARTA - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dan LRT Jabodebek menandatangani Berita Acara Operasional Prasarana Halte BRT Terintegrasi Stasiun Kereta Api Ringan atau Light Rail Transit (LRT) Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.
Plt Direktur Utama Transjakarta Mohamad Indrayana menyebutkan hal ini merupakan upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Proses penandatanganan dilakukan oleh Plt Direktur Utama Transjakarta Mohamad Indrayana dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengembangan Prasarana Transportasi Perkotaan atau Urban Transport Kementerian Perhubungan Ferdian Suryo Adhi Pramono.
“Ini merupakan upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan Transjakarta karena terdapat 9 Halte BRT Transjakarta yang akan dioperasikan setelah terdampak pembangunan proyek LRT Jabodebek,” kata Indrayana dalam keterangannya, Jumat (24/3).
Halte-halte BRT Transjakarta terintegrasi yang akan dioperasikan antara lain adalah halte Departemen Kesehatan (halte BRT Stasiun Kuningan), halte GOR Soemantri (halte BRT Stasiun Rasuna Said), halte Setiabudi Utara (halte BRT Stasiun Setia Budi), halte BNN (halte BRT Stasiun Cawang), dan halte Dukuh Atas 2 (halte BRT Stasiun Dukuh Atas).
Selanjutnya, halte-halte Transjakarta non-integrasi yang akan dioperasikan antara lain adalah halte Kuningan Timur, halte Patra Kuningan, halte Karet Kuningan, dan halte Kuningan Madya.
Selain pengoperasian halte-halte terdampak, juga akan dibuka akses Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) halte Cikoko Stasiun Cawang.
“LRT Jabodebek mendukung integrasi antar moda antara LRT Jabodebek dengan bus Transjakarta sehingga para pengguna transportasi umum dapat dengan mudah berpindah antar moda transportasi,” tambah Ferdian. (mcr4/jpnn)