Acungkan Pistol ke Siswa SD, WNA Belanda Diusir Warga
jpnn.com - BANYUWANGI - Warga Lingkungan Krajan, Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi sudah tak bisa lagi menahan kegeramannya terhadap warga negara asing (WNA) beranama Tibboel Hendrik, 51. Lantaran berkali-kali berbuat ulah, warga pun menggalang tanda tangan untuk mengusir pria berkebangsaan Belanda itu.
Ulah terbaru pria yang akrab di sapa Mr Hank itu adalah mengacungkan pistol ke siswa SDN 1 Gombengsari. Tak pelak puluhan warga RT 02, RW 02, Lingkungan Krajan, Kelurahan Gombengsari, beserta wali murid SDN 1 Gombengsari ramai-ramai mendatangi rumah Hendrik yang berlokasi tepat di samping sekolah dasar tersebut.
Mr Hank sebenarnya diminta untuk ke kantor kelurahan, tapi dia tak menuruti permintaan warga itu. Perdebatan pun terjadi antara Mr Hank dengan warga. Warga asing itu tetap ngotot dirinya tak bersalah.
Agus, seorang wakil warga, mengatakan bahwa selama setahun tinggal di Gombengsari, Mr Hank kerap melakukan hal yang merugikan masyarakat. Awalnya, pertama tinggal di Gombengsari, Hank memutus pipa air bersih milik Masjid Bairurrahim. Pipa air itu melintas di lahan milik Hank. Namun, sebelum membongkar pipa, dia tidak berkoordinasi dengan pengurus masjid atau ketua RT. "Saya merasa tidak bersalah. Warga tidak pernah bicara kepada saya. Tetapi tiba-tiba seperti ini," kata dia dengan bahasa Indonesia yang terbata-bata.
Hal lain yang dikeluhkan warga adalah keberadaan kolam lele dan kandang bebek milik Mr Hank. Sebab, limbah dari kandang-kandang itu dibuangnya ke sungai. Padahal sungai itu digunakan banyak warga untuk mandi, mencuci dan lainnya.
Mr Hank juga pernah menggebrak kaca jendela sekolah lantaran menuduh siswa di SDN 1 Gombengsari merusah kebun kopi miliknya.
Kepada wartawan, Mr Hank ngotot tak bersalah. Dia menjelaskan, terkait pemutusan saluran air ke sekolah, lantaran dirinya telah membangun toilet sekolah dengan biaya Rp 5 juta. Namun setelah itu selesai dibangun, toilet itu tak pernah digunakan. "Malah banyak siswa yang kencing berdiri di lahan saya," katanya.
Mr Hank sendiri mengantongi kartu izin tinggal terbatas di Indonesia sejak 2010 lalu. Awalnya dia tinggal di Kuta, Bali. Kartu izin itu belakangan diperpanjang hingga 14 Oktober 2014. (sgt/bay/mas)