Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ada Apa Sih Sebenarnya antara Jokowi dan Rini Soemarno?

Jumat, 06 November 2015 – 05:59 WIB
Ada Apa Sih Sebenarnya antara Jokowi dan Rini Soemarno? - JPNN.COM
Menteri BUMN Rini Soemarno. Foto: JPNN

JAKARTA - Di tengah isu reshuffle Kabinet Kerja yang kian menguat, Direktur Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mempertanyakan sikap Presiden Joko Widodo yang masih mempertahankan Menteri BUMN Rini Soemarno. Pasalnya, kehadiran Rini di kabinet sudah banyak mendapatkan kritikan. Termasuk dari DPR.

"PDI Perjuangan, sudah berapa kali memberikan sinyal agar Rini ini dicopot dari kementerian BUMN. Tetapi, presiden Jokowi tetap mempertahankannya sebagai salah satu menteri favorit," ujar Uchok melalui keterangan pers, Kamis (5/11).

Sikap baik Jokowi, kata dia, sudah berlebihan dengan memberikan Kementerian BUMN alokasi anggaran sebesar Rp 40 triliun dari APBN tahun 2016 untuk PMN. Beruntung, ujarnya, DPR bisa memboikot keputusan tersebut saat paripurna. Karena itulah, Uchok mempertanyakan kebaikan Jokowi tersebut.

"Dari adanya pembiaran alokasi sebesar Rp 40 triliun untuk jadi PMN dari Menteri BUMN Rini Soemarno, ini menandakan ada hubungan yang akrab antara Presiden Jokowi dengan Rini," imbuhnya tanda menjelaskan alasan kecurigaannya.

Uchok juga mempermasalahkan kementerian pimpinan Rini yang rajin mengangkat komisaris BUMN dari kalangan relawan yang fanatik pada Jokowi.

"Memang ada, komisaris BUMN yang dari partai, tapi harus tetap orang partai yang profesional," tegasnya.

Ia mengingatkan Jokowi untuk tidak memanjakan Rini dengan segala macam dana untuk BUMN. Seharusnya, BUMN yang memberi hasil untuk negara.

Uchok juga membandingkan dari 2010-2014, PMN yang diberikan Presiden SBY kepada BUMN baru hanya sebesar Rp 24,2 triliun.

Tetapi, sejak pemerintahan Jokowi, pada 2015, alokasi PMN untuk BUMN sebesar Rp.64.8 triliun, dan alokasi PMN untuk 2016 sebesar Rp.40 triliun. Jadi zaman Jokowi, selama dua tahun saja, dari 2015 - 2016, alokasi PMN bisa mencapai Rp.104.8 triliun.

" Ini kebijakan edan, dan yang paling yang menikmati bukan rakyat," tandasnya. (flo/jpnn)

JAKARTA - Di tengah isu reshuffle Kabinet Kerja yang kian menguat, Direktur Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mempertanyakan

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News