Ada Kabar AS Tawarkan Dana Besar demi Akses Eksklusif ke Vaksin Corona
jpnn.com - Pemerintah Amerika Serikat di bawah komando Presiden Donald Trump menjadi sasaran kabar miring di tengah upaya melawan virus corona (COVID-19). Konon pemerintahan Negeri Paklik Sam itu menawarkan uang dalam jumlah besar kepada perusahaan farmasi Jerman yang mengembangkan vaksin untuk mengatasi pandemi global tersebut.
Salah satu koran harian terkemuka di Jerman, Die Welt mengabarkan bahwa pemerintahan Presiden Trump menawarkan dana besar untuk perusahaan biofarmasi CureVac. AS bersedia menggelontorkan dana besar untuk CureVac asalkan memperoleh akses eksklusif atas hasil kerja lembaga penelitian yang bermarkas di Tübingen, Jerman itu.
Menurut Die Welt, Jerman berusaha keras menentang tawaran dari AS itu. Mengutip sumber anonim, Die Welt menyebut Trump menggunakan segala cara untuk mengamankan sebuah vaksin virus corona, namun hanya untuk AS.
Sementara Pemerintah Jerman telah menawarkan insentif finansial kepada CureVac guna mempertahankan vaksinnya. Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn menyatakan bahwa upaya upaya AS mengambil alih CureVac tak akan terwujud.
Menurut Spahn, CureVac hanya mengembangkan vaksin untuk seluruh dunia. “Bukan untuk negara-negara tertentu,” katanya.
CureVac merupakan lembaga penelitian sekaligus badan regulator medis di bawah Kementerian Kesehatan Jerman. Selain punya markas di Tübingen, CureVac juga memiliki kantor di Frankfurt dan Boston, AS.
Pada 11 Maret lalu CureVac merilis pernyataan bahwa kepala eksekutifnya (CEO) yang juga warga negara AS, Daniel Menichella tiba-tiba meletakkan jabatan. Menichella segera digantikan oleh Ingmar Hoerr yang tak lain pendiri CureVac.
Awal bulan ini, Menichella diundang ke Gedung Putih di Washington untuk mendiskusikan strategi mempercepat pengembangan dan produksi vaksin virus corona. Presiden Trump dan wakilnya, Mike Pence serta gugus tugas Gedung Putih untuk COVID-19 dikabarkan ikut dalam diskusi itu.(guardian/ara/jpnn)