Agar TKI Tak Terjerat Praktik Rentenir
jpnn.com - JAKARTA - BNP2TKI sedang gencarnya berupaya menyalurkan biaya KUR kepada para calon TKI yang hendak mengadu nasib di negeri orang. Pada Selasa (20/10), bertempat di kantor Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS), PT Alqoni Aflah Abadi, BNP2TKI menyaksikan realisasi penyaluran KUR oleh BNI kepada 250 calon TKI.
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid pun minta kepada pihak perbankan untuk segera melaksanakan pencairan KUR yang dialokasikan kepada calon TKI.
Ya, BNP2TKI yang telah menandatangani MoU dengan BNI. Kerjasama itu membuahkan hasil dengan dikucurkanya KUR bagi calon TKI PT Alhgoniy Aflah Abadi. “Dengan KUR bagi calon TKI ini akan memastikan calon TKI tidak akan terjerat praktik rentenir yang menyengsarakan TKI,” demikian kata Nusron.
Nusron Wahid menambahkan, biaya angsuran KUR dimasukan kedalam komponen bunga hingga tak ada biaya tambahan bagi TKI. Angsuran pinjaman TKI akan didebet dari rekening TKI karena gaji dari majikan juga dimasukkan dalam rekening TKI tersebut.
CEO Kanwil BNI Jakarta Kota Dasril Revolin mengaku optimistis kredit yang di salurkan kepada TKI di PT Alhqoniy ini akan dapat dilunasi oleh para TKI sesuai waktu yang disepakati.
Optimisme ini beralasan dikarenakan, para TKI nanti gajinya langsung dibayarkan ke dalam rekening masing masing, dengan begitu akan dapat langsung di debit untuk mengansur pinjamanya.
Direktur PT Alhgoniy Aflah Abadi, Rokhyani juga optimistis kredit yang disalurkan tersebut akan dapat dikembalikan oleh para TKI sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Rokhyani mengaku pihaknya memiliki komitmen untuk membantu para TKI agar tidak terjerat pinjaman rentenir. Hal ini juga melaksanakan strategi BNP2TKI untuk memerangi percaloan TKI. “Ini tugas saya untuk melaksanakan program pemerinta,” imbuh Yani. (jpnn)