Agus Harimurti Yudhoyono Makin Moncer, nih Datanya
Alvara juga menyampaikan hasil riset terkait kombinasi latar belakang capres dan cawapres yang diharapkan publik.
Kombinasi paling banyak disetujui pemilih adalah sipil-militer dengan angka 93,2 persen, nasionalis-Islam 89,9 persen, dan usia tua-muda 84 persen.
Hasil simulasi dengan tiga pasangan kandidat capres-cawapres menunjukkan bahwa Jokowi selalu unggul, baik saat berpasangan dengan Muhaimin, AHY, maupun Gatot.
Hasanuddin menambahkan, survei lembaganya menggunakan pendekatan riset kuantitatif. Wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner.
Survei dilaksanakan mulai 17 Januari hingga 7 Februari 2018. Metode sampling yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error 2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel diambil di seluruh provinsi di Indonesia.
Sebelumnya beberapa lembaga survei juga melakukan riset. Salah satunya Poltracking. Lembaga itu menyebutkan, elektabilitas Jokowi sebesar 57,6 persen, Prabowo 33,7 persen, dan 8,7 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.
Poltracking juga melakukan simulasi pertarungan head-to-head antara Jokowi dan Prabowo. Dalam simulasi cawapres itu, Prabowo disandingkan dengan Anies dalam koalisi Gerindra, PKS, dan PAN melawan duet Jokowi-AHY dalam koalisi partai pendukung pemerintah ditambah Demokrat.
Dari hasil pilihan 1.200 responden pada 27 Januari hingga 3 Februari lalu, pasangan Jokowi-AHY meraih pilihan 43,0 persen, sedangkan Prabowo-Anies 30,9 persen. Masih ada 26,1 persen responden yang belum menentukan pilihan.