Ahli Sebut Korosi di Lambung Mirna Bukan Karena Sianida
jpnn.com - JAKARTA - Patolog forensik asal Australia, Richard Byron Collins mengatakan bahwa korosi (perusakan reaksi kimia) yang ditemukan dalam lambung Wayan Mirna Salihin bukan karena sianida.
Menurutnya, korosi tersebut bisa jadi karena Mirna menderita gastristris erosif.
“Kalau sampel tersebut nyata-nyata tidak ada sianida maka korosi disebabkan korban menderita gastristris erosif,” kata Richard saat memberikan keterangannya dalam sidang perkara Mirna di PN Jakarta Pusat, Kamis (22/9).
Gastristris erosif yang dimaksud Richardi yakni suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan-kerusakan bersifat erosi.
“Gastristis erosif adalah lapisan permukaan internal lambung sebagian sudah tidak adanya akibat asam hidroklorida," tambahnya.
Di sisi lain, kata Richards, bisa jadi korosif yang ada di lambung Mirna karena adanya gangguan di masa sebelumnya. Dia menerangkan, adanya satu tipe sel yang di dalam darah bernama limfosit.
"Limfosit ini juga salah satu fungsinya memberikan respons terjadinya peradangan. Yang pada dasarnya menjadi bagian proses penyembuhan tubuh ketika luka. Tapi ini terjadi beberapa hari setelah tubuh luka. Jadi sangat tidak memungkinkan pembentukan sel limposit ini, apabila ini terjadi pada seputar waktu kematian. Artinya ini menunjuk peradangan yang sudah berlangsung lama dan bukan peradangan akut," beber dia.
Pascakematian, Richard juga menilai bisa saja terjadi korosif dalam lambung Mirna. “Bisa diakibatkan asam klorida yang ada dalam tubuh," tandas Richards. (mg4/jpnn)