Ahok: Awas Nanti Tahu-Tahu Saya Jadi Kepala BPOM
jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ingin makanan dan minuman yang dijual di ibu kota diperiksa oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Hal ini dilakukan untuk menghindari penggunaan zat berbahaya.
Ahok menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan dalam acara pencanangan Gerakan Nasional Peduli Obat dan Pangan Provinsi DKI Jakarta dan penyerahan piagam bintang keamanan pangan kantin sekolah, yang berlangsung di Balai Kota, Jumat (28/4).
Ahok mengatakan, dalam proses pengecekan bisa saja ada tindakan paksa. Hal itu dilakukan jika pedagang menolak diperiksa dagangannya oleh BPOM.
"Harus paksa biar mau. Tahu-tahu saya jadi Kepala BPOM, awas lo nanti. Kan bahaya nanti," kata Ahok lantas tertawa.
Bagi pedagang yang makanan dan minumannya sudah lolos pemeriksaan BPOM akan dipasangi stiker. Salah satu contoh lokasi yang sudah dipasang stiker dari BPOM adalah kios di Lenggang Jakarta. Ahok juga ingin kantin di sekolah dipasang stiker.
Mantan Bupati Belitung Timur itu tidak mempermasalahkan jika kebijakan yang dia ambil akan membuatnya dibenci orang. "Kami lebih baik dibenci orang, tapi menyelamatkan banyak orang," tutur Ahok.
Ahok mengaku, pernah menemukan makanan mengandung zat berbahaya. Saat itu, dia ingin menyantap es shanghai.
"Ada yang kasih sirup merah es shanghai dengan bangganya bilang ini buatan sendiri paling top. Ternyata itu (mengandung) rhodamin B. Saya begitu mau makan enggak jadi deh," ucap Ahok. (gil/jpnn)