Ahok Merasa Aturan Baru Bikin Repot Pendukungnya
jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menanggapi santai rumor yang menyebut dirinya kemungkinan batal maju sebagai bakal calon gubernur lewat jalur independen.
Rumor tersebut, kata gubernur yang akrab disapa Ahok ini, sepertinya tidak mungkin terjadi. Apalagi sebelumnya telah ada kesepakatan, Ahok bakal maju dari jalur independen kalau "Teman Ahok" mampu mengumpulkan sejuta dukungan dari masyarakat Jakarta.
"Mau dibatalkan bagaimana, katanya (Teman Ahok,red) 20 Juni ini bisa (mengumpulkan,red) sejuta (dukungan,red)," ujar Ahok. Selasa (7/6).
Karena itu mantan Bupati Belitung Timur ini kembali menegaskan siap maju lewat jalur independen berpasangan dengan bakal calon Wakil Gubernur Heru Budi Hartono.
Meski begitu, Ahok mengakui akibat aturan verifikasi sebagaimana ditetapkan pada undang-undang yang baru hasil revisi UU Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota, ada kemungkinan sejumlah dukungan bakal dibatalkan.
Pasalnya, petugas nantinya bakal melakukan verifikasi faktual dengan mendatangi alamat para pendukungnya. Apabila pendukung dimaksud tidak berada di rumah, maka hanya diberi batas waktu tiga hari untuk menghadirkan mereka ke kantor panitia pemungutan suara (PPS) terdekat.
Kondisi ini diakui Ahok kurang menguntungkan, sebab rata-rata para pendukungnya sehari-hari bekerja. Sehingga sulit hadir di kantor PPS terdekat pada jam-jam kerja. Sayangnya, petugas KPU juga hanya bekerja di jam-jam kantor.
"Jadi nanti akan diverifikasi. Walaupun diverifikasi ada kemungkinan gagal, ya kami jalan terus saja," ujar mantan anggota DPR dari Fraksi Golkar ini.(gir/jpnn)