Ajak Perbankan dan Pengembang Dukung Program Sejuta Rumah
jpnn.com - JAKARTA--Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) Maurin Sitorus mengajak perbankan dan pengembang untuk menyamakan persepsi terkait bantuan pembiayaan perumahan dalam menyukseskan Program Pembangunan Sejuta Rumah.
"Program Sejuta Rumah merupakan kinerja dan tanggung jawab semua sebagai pemain utama. Tanpa dukungan perbankan dan pengembang tak mungkin program sejuta rumah dapat tercapai," tegas Maurin di Jakarta, Kamis (2/7).
Dia juga meminta bank pelaksana Kredit Pemilikan Rumah (KPR) melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dapat menjalankan tugas yang diberikan pemerintah.
“Kami minta pengertian bank pelaksana agar menyiapkan dana untuk skim selisih suku bunga. Kalau bank pelaksana tidak melaksanakannya akan ada kompensasinya,” tutur Maurin.
Seperti diketahui, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan, KemenPUPR, memberikan subsidi KPR – FLPP bagi masyarakat berpenghasilan menengah (MBR) yang ingin memiliki rumah dengan suku bunga 5 persen dari semula 7,25 persen. Dana untuk FLPP ini tersedia sebesar Rp 5,1 triliun untuk tahun ini.
Skim KPR FLPP ini nantinya akan dikombinasikan dengan skim subsidi selisih bunga (SSB) yang rencananya diberlakukan mulai Juli tahun ini. Apabila suku bunga komersil sebesar 12 persen, maka yang akan ditanggung oleh pemerintah adalah sebesar 7 persen setelah dikurangi FLPP sebesar 5 persen.
“Skim KPR FLPP dan skim subsidi selisih bunga akan ditetapkan sebagai suatu kebijakan pemerintah untuk tahun 2016,” jelas Maurin.
Skim subsidi selisih bunga pada prinsipnya sebagai jembatan untuk memenuhi kewajiban KPR yang akan terbit. Dengan kata lain, skim SSB untuk menyambung kekurangan FLPP tahun ini.
Sementara itu, untuk tahun 2016, dana FLPP yang diusulkan pemerintah adalah sebesar Rp 9,3 triliun. (esy/jpnn)