Aji Santoso, Arema FC dan Persebaya
“Dimana bumi dipijak, di situlah langit dijunjung. Saya sangat respek kepada klub-klub yang pernah saya singgahi. Ketika saya melatih Arema, ya saya ke Arema. Begitu pula ketiak saya melatih Persebaya hingga Persela. Itu yang dinamakan loyalitas,” kata pria berusia 48 tahun itu.
Dengan rivalitas kedua kubu suporter yang panas, Aji manganggap hal itu biasa terjadi dalam sepakbola. Namun dia tidak setuju jika rivalitas itu sampai menimbulkan korban jiwa.
“Jangan sampai nyawa manusia itu murah dalam sepakbola Indonesia. Boleh rival antara pemain atau suporter, tapi hanya 90 menit saja. Semoga sepakbola Indonesia tidak terluka lagi. Maka dari itu berilah dukungan secara suportif,” ungkap Aji. (gil)