Ajukan Budi Calon Tunggal Kapolri, Pilihan Jokowi Harus Dihormati
jpnn.com - JAKARTA - Beredarnya surat Presiden Jokowi terkait pengajuan nama Komjen Budi Gunawan sebagai Calon Kapolri ke DPR, mengindikasikan bahwa pemerintahan Jokowi-JK menginginkan percepatan konsolidasi dan kerja yang lebih konkret dan solid.
Selama ini figur Budi Gunawan bisa dianggap perwira yang komplit, peraih adhi makayasa akpol 1983, doktor dan memahami karakteristik kepemimpinan polri dalam perspektif yang lebih komprehensif.
"Budi Gunawan juga dikenal loyal dan bekerja dalam lingkup profesionalitas kepolisian. Salah satu buktinya adalah Budi mampu meniti karir hingga bintang tiga meski dianggap dekat dengan mantan presiden Megawati, yang pernah diajudani oleh kepala Lemdiklat Polri tersebut," kata Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran, Bandung, Muradi, Jumat (9/1).
Pada konteks ini Muradi mengakui bahwa pilihan Presiden Jokowi adalah langkah untuk mempercepat konsolidasi dan kerja cepat yang tercecer. Di mana ada delapan quick wins Polri hingga menjelang 100 hari kepemimpinan Jokowi-JK Polri cenderung tertinggal.
"Beberapa quick wins Polri antara lain penertiban kelompok radikal dan fundamental serta penangkapan gembong terorisme di Indonesia," ujarnya.
Ia menambahkan, situasi tersebut pada akhirnya menegaskan bahwa Polri butuh segera disegarkan kepemimpinannya agar mampu mengimplementasikan program-program pemerintahan Jokowi-JK dalam bidang Kamdagri.
"Dengan kata lain, kita harus menghormati pilihan Presiden Jokowi terkait dengan nama Budi Gunawan yang diajukan sebagai Kapolri. Dan bersama-sama menanti kiprah dan langkah Kapolri baru dalam menjalankan peran dan tugas serta fungsinya untuk memastikan rasa aman publik," pungkasnya. (boy/jpnn)