Akom: Kesaksian Haris Azhar Jangan Disepelekan
jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPR Ade Komarudin memahami langkah BNN, Polri, dan TNI yang melaporkan Koordinator KontraS Haris Azhar ke Bareskrim Polri, yang dilakukan demi menjaga marwah institusi.
Namun, kata Ade, informasi dalam tulisan Haris berjudul "Cerita Busuk dari Seorang Bandit" juga penting.
Karena itu, kata ketua dewan yang akrab disapa Akom ini, langkah hukum tiga institusi itu harus dihormati tanpa mengesampingkan kesaksian Haris terkait “pengakuan” terpidana mati Fredi Budiman.
"Penggunaan hak itu patut kita hormati, semua institusi berkewajiban menjaga kehormatan institusi. Tentu kita tidak mau dengan langkah itu informasi yang disampaikan oleh Saudara Haris tidak didalami. Karena informasi itu menurut saya cukup penting ditindaklanjuti kebenarannya," kata Akom di kompleks Parlemen Jakarta, Kamis (4/8).
Akom beharap masalah ini tidak menjadi perdebatan di depan publik hingga informasinya menjadi liar. Semua pihak, kata Akom, harus bersikap proporsional. Baginya, institusi BNN, Polri maupun TNI harus dijaga, tapi informasi Haris juga tak boleh disepelekan.
Politikus Golkar itu menyebutkan bahwa masalah narkoba saat ini sudah membahayakan secara nasional.
Karena itu semua informasi berkaitan dengan peredarannya harus didalami secara serius. Apalagi data menunjukkan penjara di tanah air mayoritas dihuni pelaku kasus penyalahguna narkotika.
"Sudah ditahan pun, dipenjarakan masih juga beroperasi untuk mengoperasikan bisnisnya. Itu berarti betapa kuat pengaruh bisnis narkoba di Indonesia dan bisa saja ini berarti menghinggapi semua kekuatan masyarakat, mungkin juga kekuatan politik. Kita tidak mau pada suatu ketika masalah narkoba bisa mengendalikan demokrasi, jangan sampai," tuturnya. (fat/jpnn)