Al Gore Dukung Obama
Rabu, 18 Juni 2008 – 10:32 WIB
Senin malam waktu setempat, penerima Nobel Perdamaian 2007 tersebut menyerukan dukungannya terhadap calon presiden kulit hitam pertama AS itu di Arena Joe Louis, Detroit. ”Saya akan melakukan apa pun untuk memilih Obama,” serunya. Dia yakin, politikus 46 tahun itu mampu membawa perubahan bagi AS. ”Setelah delapan tahun hidup dalam kegagalan, ketidakpedulian dan ketidakpastian, kita membutuhkan perubahan,” imbuh Gore.
Dalam kesempatan itu, Obama juga memaparkan rencananya untuk mengunjungi Iraq dan Afghanistan sebelum pemilihan presiden (pilpres) November nanti. Namun, dia tidak menyebutkan tanggal pastinya. ”Seperti yang sudah saya katakan, saya akan kembali mengunjungi Iraq dan Afghanistan sebelum pilpres,” tandasnya. Ini sekaligus menjadi jawaban Obama atas kritik pesaingnya, calon presiden Partai Republik John McCain, bahwa dia baru sekali mengunjungi Iraq pada Januari 2006.
Sebelumnya, di Virginia, McCain yang sudah delapan kali mengunjungi Iraq menyerang rencana Obama untuk menarik pasukan dari Negeri Seribu Satu Malam tersebut. Veteran Perang Vietnam itu menegaskan bahwa penarikan pasukan dari Iraq justru akan menimbulkan kekacauan dan genosida. ”Saya yakin, saat ini, kita sudah berada di track kemenangan. Artinya, pasukan AS akan segera pulang dengan penuh kemenangan, bukan kekalahan,” tandas Senator Arizona tersebut.
Namun, Obama balas menyerang kubu Republik dengan mempertanyakan perang teror dan tanggung jawab finansial Gedung Putih terhadap anggaran perang. Di hadapan sekitar 20.000 pendukung Demokrat Senin malam (kemarin WIB), dia memaparkan keraguannya atas perang teror yang diterapkan di Afghanistan. Dia juga menyatakan bahwa keterlibatan AS dalam Perang Iraq justru menjadi malapetaka finansial dan diplomatik bagi negeri adi daya tersebut.
”Seharusnya kita bisa mengalokasikan lebih banyak dana untuk membangun jembatan dan jalan raya, bukan untuk membiayai Perang Iraq yang semestinya tidak pernah terjadi,” terang Obama. Dia juga menyebut Bush sebagai biang keladi yang menyeret AS ke dalam lubang kelam. ”Dan, kebijakan-kebijakan John McCain akan tetap membuat AS tinggal di dalam lubang itu,” tandasnya. (AP/AFP/hep)