Anak-anak SD yang Dilukai dengan Pisau Dapur Sudah Mulai Pulih
Dari luka semua murid yang dirawat, kata Kepala SDN 1 Seba, luka Naomi Pawalu paling parah karena ada luka gorokan di leher dan mulut karena diseret dari ruang kelas hingga ke pintu gerbang.
Dia menuturkan, saat pelaku masuk ke dalam ruang kelas dan menggorok anak-anak, ada beberapa orang murid dibantu beberapa orang guru serta warga yang melintas di jalan melakukan perlawanan terhadap dengan melempar batu ke arah pelaku.
Saat itulah, pelaku kewalahan dan lari menyelamatkan diri ke ruang kelas 6. Namun, dia malah kembali menggorok leher dua orang murid kelas 6, yakni Juniarto Ananda Apri Dimu dan Gladis Riwu Rohi.
"Setelah kejadian ini, anak-anak termasuk guru-guru yang ada di ruang kelas masih merasa trauma. Akan tetapi, ada gabungan organisasi seperti tokoh agama, tokoh masyarakat serta lintas pemuda gereja sudah bersepakat untuk memberikan pemulihan kepada para korban termasuk para guru sehingga kondisi psikis mereka bisa segera pulih,"pungkas Arthur.
Komandan Korem 161/Wira Sakti, Brigjen TNI Heri Wiranto kepada Timor Express via telepon dari Sabu Raijua menjelaskan situasi keamanan sudah kondusif namun pasukan tetap stand by. Aparat TNI dan Polri terus melakukan pendekatan dengan masyarakat agar tidak terprovokasi.
Menurut Danrem, Rabu (14/12), sekira pukul 11.00, Gubernur NTT Frans Lebu Raya juga tiba di Sabu Raijua. Bersama Kapolda NTT, Brigjen Pol Widyo Sunaryo, ketiganya melihat dari dekat para korban penikaman.
Dan, enam di antaranya sudah diperbolehkan pulang ke rumah. Satu lainnya masih sementara dirawat, namun kondisinya sudah berangsur pulih. Pada kesempatan itu, gubernur juga memberi santunan kepada para korban.
Selain itu, bersama Gubernur mereka menggelar pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama dan semua elemen masyarakat di Sabu Raijua.