Anak Buah OSO Minta Chappy Hakim Dicopot
jpnn.com - jpnn.com - Insiden dugaan perlakuan kasar Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Chappy Hakim kepada anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Hanura Mukhtar Tompo, Kamis (9/2) berbuntut panjang.
Fraksi Partai Hanura di DPR mendorong agar PTFI mencopot Chappy dari jabatannya di perusahaan tambang raksasa asal Amerika Serikat itu.
Selain diduga kasar, Chappy juga dianggap tidak bisa menyelesaikan persoalan PTFI, terutama memenuhi kewajiban membangun smelter sesuai perintah Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Mineral dan Batu Bara (Minerba).
"Memang diperlukan dia (Chappy) diberhentikan dari sana," kata Ketua Fraksi Partai Hanura di DPR Nurdin Tampubolon di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (10/2).
Anak buah Oesman Sapta Oedang di Partai Hanura itu juga mengatakan, seluruh kegiatan operasional PTFI harus dihentikan. Dia menegaskan, PTFI harus melaksanakan kewajiban membangun smelter. Sebelum membangun smelter, seluruh operasional PTFI harus dihentikan. "Ya sudah, kami bilang ini harus disetop dulu,” katanya.
Nurdin menegaskan, seharusnya tidak ada lagi perpanjangan izin ekspor konsentrat karena PTFI tidak memenuhi kewajiban membangun smelter. Selama ini, kata dia, pemerintah sudah empat kali memperpanjang izin ekspor konsentrat, padahal PTFI belum membangun smelter.
Nurdin menilai Chappy tidak mampu membawa PTFI menjadi perusahaan yang memenuhi seluruh ketentuan di Indonesia untuk mencapai tujuannya beroperasi dalam rangka membangun bisnis di negeri ini. Salah satunya memenuhi ketentuan membangun smelter.
“Kalau sudah seperti itu tentu Chappy hakim harus diberhentikan,” ujarnya.(boy/jpnn)