Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Anak Buah Prabowo Samakan Vaksin Palsu dengan Genosida

Jumat, 15 Juli 2016 – 22:00 WIB
Anak Buah Prabowo Samakan Vaksin Palsu dengan Genosida - JPNN.COM
Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR yang membidangi urusan kesehatan, Roberth Rouw menyatakan, peredaran vaksin palsu sudah sangat mengkhawatirkan. Menurutnya, jika peredaran vaksin palsu tidak secepatnya dihentikan berarti negara membiarkan pemusnahan generasi mendatang secara sistematis.

"Temuan vaksin palsu yang diungkap menteri kesehatan kemarin baru sebagian. Berarti masih ada yang lainnya. Kalau tak cepat diungkap, ditindak dan dihentikan, sama dengan pembiaran terhadap pratik genosida," kata Roberth di gedung DPR, Senayan Jakarta, Jumat (15/7).

Wakil rakyat dari daerah pemilihan Papua itu pun mendesak Polri bekerja cepat mengungkap kasus vaksin palsu dan menghentikan peredarannya.  "Polri harus sesegera mungkin mengusutnya dan menyiapkan pasal berlapis bagi siapa pun yang terlibat dengan peredaran vaksin palsu ini," pinta politikus Partai Gerindra ini.

Selain itu, dia juga mendesak menteri kesehatan untuk memerintahkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) agar melakukan pemeriksaan langsung terhadap vaksin yang ada di seluruh rumah sakit milik pemerintah dan fasilitas kesehatan swasta. Pasalnya, anak buah Prabowo Subianto di Partai Gerindra itu peredaran vaksin palsu sudah meluas.

"Saya yakin vaksin palsu tidak hanya beredar di sembilan provinsi sebagaimana yang diungkap Menkes. BPOM harus sesegera mungkin memeriksa 24 provinsi lainnya untuk memastikan kondisi riil yang terjadi," ujarnya.

Hal yang juga tidak kalah penting, imbuhnya, negara harus memastikan tindakan penyelamatan yang harus diambil agar jutaan bayi yang telah divaksinasi palsu bisa diselamatan. "Jadi saya meminta agar pemerintah tidak menyederhanakan masalah vaksin palsu ini, sebab telah menyangkut kualitas generasi berikutnya," pungkas Roberth.(fas/jpnn)

 

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close