Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Anak Hiperaktif Berkaitan dengan Kadar Zat Besi dalam Otak

Rabu, 01 Januari 2014 – 22:11 WIB
Anak Hiperaktif Berkaitan dengan Kadar Zat Besi dalam Otak - JPNN.COM

jpnn.com - SEBUAH metode magnetic resonance imaging (MRI) baru dapat mendeteksi kadar zat besi yang rendah dalam otak anak-anak dengan gangguan attention-deficit/hyperactivity (ADHD). Metode ini dapat membantu dokter dan orang tua membuat keputusan yang lebih baik tentang obat.

"Obat psikostimulan digunakan untuk mengobati ADHD mempengaruhi tingkat dopamin kimia otak. Karena zat besi dibutuhkan untuk melakukan proses dopamin, menggunakan MRI untuk menilai kadar zat besi di otak dapat memberikan non-invasif, ukuran tidak langsung dari bahan kimia," kata seorang peneliti postdoctoral di Universitas Kedokteran Carolina Selatan, Vitria Adisetiyo, seperti dilansir laman Health, Selasa (31/12).

"Jika temuan ini dikonfirmasi dalam studi yang lebih besar, teknik ini dapat membantu meningkatkan diagnosis dan pengobatan ADHD," kata Vitria lebih lanjut.

Metode ini mungkin memungkinkan peneliti untuk mengukur tingkat dopamin tanpa menyuntikkan pasien dengan zat yang meningkatkan pencitraan. Menurut American Psychiatric Association, gejala ADHD termasuk hiperaktif dan kesulitan untuk tetap fokus, memperhatikan dan mengendalikan perilaku mempengaruhi 3 persen menjadi 7 persen anak-anak usia sekolah.

Para peneliti menggunakan teknik yang disebut pencitraan MRI dengan korelasi medan magnet untuk mengukur kadar zat besi di otak, dengan menguji 22 anak-anak dan remaja dengan ADHD dan kelompok lain dari 27 anak-anak dan remaja tanpa gangguan.

Hasil pemindaian menunjukkan, 12 pasien ADHD yang tidak pernah diobati dengan obat psikostimulan seperti ritalin memiliki kadar zat besi otak yang lebih rendah daripada mereka yang telah menerima obat dan mereka yang berada di kelompok kontrol. Tingkat zat besi yang rendah pada pasien ADHD yang pernah mengkonsumsi obat perangsang muncul untuk menormalkan setelah mereka mengonsumsi obat-obatan.

Para penulis penelitian mencatat bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan di otak tentang bagaimana kadar zat besi pasien yang terdeteksi melalui tes darah atau metode yang lebih konvensional untuk mengukur zat besi otak yang disebut tingkat relaksasi MRI.(fny/jpnn)

 

SEBUAH metode magnetic resonance imaging (MRI) baru dapat mendeteksi kadar zat besi yang rendah dalam otak anak-anak dengan gangguan attention-deficit/hyperactivity

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News