Anang: Saya Dipanggil Pulang Kampung, Mohon Doa Restunya
jpnn.com - JAKARTA - Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Anang Iskandar siap menghadapi tekanan-tekanan ketika dipercaya memimpin Bareskrim Polri nanti. Jenderal bintang tiga jebolan Akademi Kepolisian 1982 itu sudah biasa menghadapi tugas berat.
"Kepala BNN itu tekanannya banyak, karena ngurusi narkotika. Mungkin lebih banyak dari jabatan lain," ungkap Anang, Sabtu (5/9), saat diskusi bertajuk "Penegakan Hukum tanpa Gaduh" di Jakarta.
Ia pun meminta doa restu karena sebentar lagi akan dilantik Kapolri Jenderal Badrodin Haiti sebagai orang nomor satu di badan berlambang busur panah di bawah Mabes Polri itu.
"Saya melihat kapal saya sudah menuju ke pelabuhan di sana. Saya berharap kapal saya bisa tegar dan mengarungi samudera di sana," kata Anang.
Awalnya, Anang mengaku benar-benar tak tahu jika akan dipilih sebagai Kabareskrim bertukar posisi dengan Komjen Budi Waseso sebagai Kepala BNN. Ketika itu, Anang tengah berada di luar negeri. Saat kembali ke Indonesia, baru tahu jika terpilih sebagai Kabareskrim Polri.
"Saya terima perintah sebagai amanat. Saya dipanggil pulang kampung ke Polri, dengan senang hati saya lakukan," katanya. "Yang saya tahu ini tugas yang harus dilakukan."
Informasi yang dihimpun serahterima jabatan dan pelantikan Kabareskrim Polri akan digelar Senin (7/9). Pergantian jabatan antara Anang dan Buwas dikuatkan dengan Keputusan Presiden RI nomor: 139/M tahun 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Kepala BNN serta Surat Telegram Kapolri nomor: ST/1847/IX/2015 tanggal 3 September 2015 tentang Pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Polri. (boy/jpnn)