Andai Zizou Tak Pensiun
Selasa, 17 Juni 2008 – 11:43 WIB
Pemain Bayern Munchen itu menyesali gantung sepatu yang dilakukan Zinedine Zidane. Sebab, menurut Ribery, Les Bleus masih membutuhkan kontribusi Zizou—sapaan Zidane—sebagai jenderal lapangan yang bisa memberi inspirasi buat tim saat pertandingan krusial. Zidane dianggap bisa membantu Prancis yang kini dalam posisi terjepit di Grup C.
Zizou sendiri pensiun usai final Piala Dunia 2006 di Jerman. Pada laga melawan Italia itu, Zizou harus menerima kartu merah karena menanduk dada bek Gli Azzuri (sebutan Italia) Marco Materazzi. Akhirnya juara dunia berhasil digenggam Italia setelah menang 5-3 lewat adu penalti.
Di Euro 2008, Prancis harus mengalami start buruk. Setelah ditahan Rumania tanpa gol 9 Juni lalu, Les Bleus dihempaskan Belanda 1-4 pada 13 Juni. Dampaknya, karena hanya mengoleksi satu poin, Prancis harus berjibaku pada laga terakhir grup C melawan Italia dini hari nanti.
Setali tiga uang, kiper utama Prancis Gregory Coupet mengakui Prancis terasa tak bertaji tanpa kehadiran Zizou, sang maestro di lapangan. ’’Kami kehilangan kapten yang hebat. Sangat sulit menggantikan peran pemain terbaik dunia seperti Zizou,’’ terangnya. Namun, Coupet menghormati keputusan pensiun Zizou, meski tenaga dan visinya masih sangat dibutuhkan tim.
Hal yang bisa dilakukan juara Piala Dunia 1998 itu adalah membangun kembali permainan terbaik tanpa kehadiran Zizou. ’’Kami mencoba menata ulang kekuatan kami tanpa kehadirannya, itulah salah satu masalah kami,’’ beber kiper yang menjadi pilihan utama setelah Fabien Barthez pensiun dari timnas itu.
Tanpa kehadiran Zizou, di Austria-Swiss ini, Prancis mencoba mengulang kembali memori manis Euro 2000. Kala itu, Les Bleus sanggup menjuarai Piala Eropa. Sebelumnya, Prancis menjuarai Piala Eropa pada 1984, ketika Michel Platini, Presiden UEFA saat ini, masih aktif sebagai pemain. (nar/iro)