Anggap Prabowo Sudutkan Hatta soal Kebocoran Uang Negara
jpnn.com - JAKARTA - Pengajar ilmu ekonomi di Institut Pertanian Bogor (IPB) Imam Sugema menilai ada ketidakkompakan antara Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa yang kini berpasangan untuk pemilu presiden (pilpres) 9 Juli nanti. Menurut Imam, ide Prabowo tentang upaya mengatasi defisit anggaran dengan menutup kebocoran keuangan negara yang jumlahnya lebih dari Rp 1000 triliun justru menjadi tamparan bagi Hatta yang sudah 4,5 tahun menjadi menteri koordinator perekonomian di Kabinat Indonesia Bersatu (KIB) II.
Imam mengatakan, pernyataan Prabowo dalam debat calon presiden bertema pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial, Minggu (15/6) malam yang bertekad menyetop kebocoran keuangan negara termasuk dari penerimaan sumber daya alam, sebenarnya telah membuka titik lemah duet capres yang diusung Koalisi Merah Putih itu. Sebab, Hatta justru menganggap hal itu baru tahap potensi kebocoran keuangan negara.
“Ini ibarat di dalam rumah tangga, suami dan istri tidak sinkron. Jadi capres dan cawapresnya tidak nyambung. Sementara yang satu bilang ada kebocoran, sementara cawapresnya bilang tidak,” kata Imam di Jakarta, Senin (16/6).
Akademisi yang juga peneliti di Megawati Institute itu menambahkan, pernyataan Prabowo tentu tak disetujui Hatta. Sebab, Hatta pasti tak akan mau disebut bagian dari kebocoran keuangan negara. “Kira-kira seolah Hatta mau ngeles, dia tak ada hubungan dengan kebocoran anggaran,” ucap Imam.
Karenanya Imam menegaskan, lebih baik Prabowo dan Hatta satu suara dulu dalam menyikapi suatu hal sebelum membuka ke publik. Sebab, pernyataan Prabowo dan Hatta yang justru tak kompak malah membuat publik bingung. Terlebih kubu Prabowo-Hatta mengklaim duet Ketua Dewan Pembina Gerindra dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu sebagai dwitunggal.
Karenanya Imam menduga koalisi yang dibangung Prabowo dan Hatta memang lebih pada transaksi politik sehingga bukan karena satu hati. “Sebelum memimpin Indonesia, yang ratusan juta orang, pimpinlah dulu cawapresnya. Katanya dwitunggal, tapi ternyata bukan dwitunggal karena ada dua orang yang berbeda di dalam satu selimut," pungkasnya.(ara/jpnn)