Anggap Wajar Aktivis HAM Kecewa dengan Jokowi
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR, Aboebakar Alhabsy mengatakan wajar saja istri Munir Said Thalib dan aktivis hak asasi manusia kecewa dengan Presiden Joko Widodo, terkait pembebasan terpidana kasus pembunuh Munir, Pollycarpus Budihari Priyanto.
Sebab, ekspektasi terhadap janji Jokowi saat kampanye pemilihan presiden lalu soal penuntasan persoalan HAM termasuk kasus Munir tidak terbukti.
"Mengenai penuntasan HAM dan termasuk di dalamnya persoalan pembunuhan Munir itu kan janji kampanye Jokowi. Bila saat ini para aktivis HAM dan istri almarhum Munir merasa kecewa, saya kira wajar. Dulu mereka kan punya ekspektasi tinggi terhadap janji kampanye Jokowi," kata Aboe, Senin (1/12).
Namun, Aboe memahami bahwa selama ini tidak hanya aktivis HAM dan istri almarhum Munir saja yang dikecewakan Jokowi. Tapi, tegas dia, banyak juga rakyat yang kecewa dengan janji-janji yang pernah dilontarkan Jokowi saat berkampanye.
"Tapi, saya rasa mereka tidak sendirian, banyak rakyat yang juga telah merasakan hal yang serupa. Sebut saja soal janji kabinet ramping, janji kabinet profesional, janji tanpa politik transaksional dan lain sebagainya," ujar Aboe.
Dia menambahkan, kekecewaan serupa pasti dirasakan tukang ojek yang dulu berharap harga premium tak naik, ataupun para petani yang berharap tak ada impor sapi dari luar negeri. "Saya rasa cukup tepat bila saat ini para aktivis HAM tersebut mengingatkan presiden dengan janji-janji kampanyenya," papar politikus Partai Keadilan Sejahtera ini.
Meski demikian, ia memahami, kalau memang prosedur telah dilalui sesuai dengan aturan yang ada, hak yang bersangkutan harus diberikan untuk mendapatkan pembebasan.
"Karena ini berkaitan dengan HAM jadi hak yang dimiliki oleh napi harus diberikan sepanjang sesuai dengan aturan," katanya. (boy/jpnn)