Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Anggota FPKS DPR Potong Gaji untuk Bantu Korban Rohingya

Selasa, 12 September 2017 – 18:12 WIB
Anggota FPKS DPR Potong Gaji untuk Bantu Korban Rohingya - JPNN.COM
Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini memberikan sumbangan untuk korban Rohingya. Bantuan diserahkan kepada Ketua Crisis Center PKS untuk Rohingya Sukamta di ruang pleno FPKS, gedung parlemen, Selasa (12/9). Foto: Boy/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) di DPR memotong gaji anggotanya untuk menyumbang korban tragedi kemanusiaan Rohingya di Rakhine, Myanmar.

Dari gaji yang dipotong itu berhasil terkumpul Rp 250 juta. Dana itu diberikan secara simbolis dan diterima langsung Ketua Crisis Center PKS untuk Rohingya Sukamta di ruang pleno FPKS, gedung parlemen, Jakarta, Selasa (12/9).

“Hari ini kami menyerahkan secara simbolik sumbangan anggota Fraksi PKS dari hasil pemotongan gaji Rp 250 juta kepada Crisis Center PKS untuk Rohingya. Jumlah ini baru awal karena akan terus bertambah,” kata Ketua FPKS Jazuli Juwaini, Selasa (12/9).

Menurut Jazuli, ini merupakan panggilan tanggung jawab kemanusiaan keluarga besar FPKS kepada sesama manusia yang ternista di belahan dunia. FPKS tidak bisa diam melihat etnis Rohingya dinista, dibunuh, disiksa, serta terusir dari negaranya. “Kami marah, mengutuk keras, dan mendesak penghentian kekerasan sambari secara konkret mengirimkan bantuan materi kepada mereka," terang Jazuli.

Dia mengatakan, FPKS konsen terhadap penyelamatan etnis Rohinga. Karena itu, FPKS terus mendorong pemerintah melakukan langkah diplomasi yang efektif.

FPKS mengapresiasi langkah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang melakukan diplomasi langsung ke Myanmar.

“Semoga direspons serius dengan penghentian kekerasan dan pembukaan jalur bantuan kemanusiaan," kata Jazuli.(boy/jpnn)

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) di DPR memotong gaji anggotanya untuk membantu korban tragedi kemanusiaan Rohingya di Rakhine, Myanmar.

Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News