Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Anwar Diganjal Politisi Wanita

Rabu, 13 Agustus 2008 – 15:29 WIB
Anwar Diganjal Politisi Wanita - JPNN.COM
Anwar Ibrahim. Foto: AFP
KUALA LUMPUR – Rintangan Anwar Ibrahim untuk menuju Parlemen bertambah satu lagi. Yakni, perlawanan dari kelompok yang beranggotakan para wanita. Malah, kelompok yang dimotori politisi wanita United Malays National Organisation (UMNO) itu mendeklarasikan jihad melawan mantan Wakil Perdana Menteri (PM) tersebut. Rintangan tersebut muncul di tengah gelombang dukungan dan harapan yang tidak kalah besar padanya.

’’Kami menyebutnya jihad karena yang bersangkutan seharusnya tidak diberi kesempatan untuk menghancurkan stabilitas dan kemakmuran negara ini,’’ kata Shahrizat Abdul Jalil, wakil ketua kelompok tersebut.

Dilansir the Star, Shahrizat sebelumnya adalah anggota Parlemen mewakili Lembah Pantai. Tapi dia kehilangan posisinya itu setelah Nurul Izzah, putri sulung Anwar memenangi pemilu di daerah tersebut.

’’Bila kita membiarkannya memimpin negara ini, dia malah akan menghancurkan kita semua,’’ lanjut politisi UMNO itu, saat memperkenalkan kelompoknya di Penang.

Shahrizat juga menganggap pemilu sela yang akan dihelat di Penang, 26 Agustus nanti bisa membahayakan. Bahaya dalam arti tidak hanya bagi koalisi pemerintah Barisan Nasional (BN) tapi juga bagi negara dan seluruh warga negaranya.

Menurut Shahrizat, pergerakan wanita yang dimotorinya itu akan menjadi benteng pertahanan untuk menghentikan niat Anwar. Shahrizat menyebut tindakan Anwar sebagai sebuah ambisi individu untuk meraih mimpi dan kemenangan pribadi.

Dan sebagaimana diberitakan, meskipun menghadapi kasus tuduhan sodomi, Anwar Ibrahim tetap semangat mengikuti pemilu sela di Permatang Pauh. Malah, dia sama sekali tidak merisaukan ancaman hukuman 20 tahun yang bisa dijatuhkan padanya bila dia terbukti bersalah. (AFP/Expressindia/dia)

KUALA LUMPUR – Rintangan Anwar Ibrahim untuk menuju Parlemen bertambah satu lagi. Yakni, perlawanan dari kelompok yang beranggotakan para wanita.

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News