Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Anwar Tunggal Ibrahim

Oleh Dahlan Iskan

Senin, 06 Agustus 2018 – 07:21 WIB
Anwar Tunggal Ibrahim - JPNN.COM
Dahlan Iskan di Great Bend, Kansas, Amerika Serikat. Foto: Disway

Memang tangan kanan Anwar masih digendong. Diikat dengan penggendong di bahunya. Tapi Anwar tampak segar. Operasinya sangat sukses.

Dulu banyak yang mengira ini: Anwar langsung jadi perdana menteri. Saat Pakatan Harapan memenangi pemilu 9 Mei lalu.

Tapi seorang perdana menteri harus anggota DPR. Anwar tidak. Saat pemilu itu Anwar masih di dalam penjara. Isterinyalah yang jadi anggota DPR. Dan putrinya.

Anwar sendiri kelihatan tidak kesusu. Bisa saja istrinya mundur dari anggota DPR. Lalu diadakan pemilu susulan. Khusus untuk dapil istrinya itu. Yang dulu juga dapilnya Anwar.

Dipastikan Anwar akan menang mudah. Lalu jadi perdana menteri. Menggantikan Mahathir Mohamad. Yang sudah 93 tahun. Kalau Mahathir mau.

Tapi Anwar yang justru tidak mau. Biar pun orang mengira Anwar masih sangat dendam pada Mahathir. Yang dulu memecatnya. Dari jabatan wakil perdana menteri. Dan memenjarakannya. Dengan tuduhan sodomi.

Kenyataannya Anwar sangat mendukung Mahathir. Setiap ada yang mengkritik Mahathir Anwar selalu membela.

Demikian juga saat diajukan padanya petanyaan ini: apakah akan memberi waktu Mahathir dua tahun? Anwar menjawab tegas: tidak ada frame waktu seperti itu.

Memimpin di era sekarang sungguh tidak nyaman. Biarpun berhasil membuat rupiah jadi Rp 8 ribu dianggap gagal. Menjadi pelopor kebebasan pers tetap dihujat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close