APPI: Keputusan Klub Ngaco Terkait Kontrak Pemain
jpnn.com - ASOSIASI Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) menilai keputusan klub di Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB), Rabu (13/5) terkait kontrak pemain mengada-ada. Kontrak pemain tak seharusnya diputus dan hanya mendapatkan 25 persen kontrak keseluruhan.
GM APPI, Valentino Simanjuntak mengaku apa yang menjadi kesepakatan klub itu aneh.
"Satu kata, ngaco," katanya mengomentari putusan tersebut.
Menurut dia, kontrak pemain harusnya tetap sesuai dengan apa yang disepakati sebelum terjadi putusan force majeure. Dimana, pemain berhak menerima apa yang dijanjikan mulai dari tanda tangan kontrak sampai 2 Mei.
"Yang udah dan seharusnya terjadi di waktu sebelum force majeure ya udah enggak bisa diubah, resiko masing-masing. Kalau seperti ini pemain yang dirugikan," tegas Valentino.
Memang, dengan kondisi yang terjadi, pemain yang mendapatkan 25 persen dari kontrak menurutnya akan dirugikan. Alasannya, dari awal kontrak, pemain rata-rata sudah menjalin kesepakatan sejak Desember 2014.
Dengan keputusan klub, pemain yang sudah bekerja dan persiapan sekitar lima bulan, terhitung dari Desember 2014 sampai Mei 2015, maka bisa mendapatkan gaji tak sesuai kontrak. Dengan lima bulan total bersama klub, harusnya pemain mendapatkan lebih dari 25 persen kontrak.(dkk/jpnn)