Argumentasi Elit Politik Tidak Mendidik
Senin, 02 Maret 2009 – 18:11 WIB
Bersama Rocky Gerung, juga hadir sejumlah panelis antara lain Fadjroel Rachman, Rosihan Anwar, pakar filsafat STF Driyarkara Herry Priyono PhD, mantan peneliti senior LP3ES Dr Daniel Dhakidae, dan A. Rahman Tolleng. Sebagai negarawan dan inspirator bangsa, lanjut Rocky Gerung, Sutan Sjahrir telah mengisi hidupnya bagi kebaikan demokrasi Indonesia. Setelah itu, tak ada lagi tokoh sekelas Sjahrir, termasuk para elit politik dan orang-orang yang mengklaim dirinya sebagai tokoh nasional di Indonesia.
Dalam diskusi yang bertema 'Relevansi Pemikiran Sjahrir', semua nara-sumber sependapat, perdebatan politik era demokrasi parlementer 1950-an sangat bermutu dibandingkan debat politik dewasa ini. Munculnya Sutan Sjahrir sebagai salah satu anggota 'tiga serangkai' bersama Soekarno-Hatta, tak lepas dari kualitas masyarakat dan anak zaman. Sementara era reformasi ditandai dengan debat politik rendah kualitas, baik dari segi gagasan maupun wacana yang diusungnya.