Ari Ungkap Motif Pemasangan Poster Jokowi Bermahkota Raja
jpnn.com, JAKARTA - Pengajar Ilmu Komunikasi Politik Universitas Indonesia Ari Junaedi mengatakan motif, maksud dan tujuan pemasangan spanduk dan poster calon presiden Joko Widodo mengenakan mahkota raja, sangat mudah dibaca. Yaitu, untuk menimbulkan ketidaksukaan, antipati dan benci dari para 'viewers', bahwa Jokowi berniat menjadi raja, bukan lagi presiden.
“Kalau warga yang cerdas dan paham sejarah, tentunya yang layak memakai mahkota raja adalah Presiden kedua RI Soeharto, yang notabene mantan mertua Prabowo Subianto. Pasalnya, Soeharto berkuasa sangat lama, hingga 32 tahun lebih," ujar Ari kepada JPNN, Sabtu (17/11).
Sayangnya, kata pembimbing disertasi S3 di Universitas Padjajaran ini, memori publik tidak berlangsung awet serta generasi pasca-reformasi tidak mengalami sejarah kelam Orde Baru.
"Jadi, informasi visual semacam Jokowi bermahkota raja mudah terserap dalam memori pendek masyarakat," ucap Ari.
Sebelumnya, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Bambang Kusriyanto menduga penyebaran spanduk dan poster Jokowi berpakaian raja dilakukan lawan politik.
Bambang menganggap gambar Jokowi memakai pakaian raja mendowngrade, karena Jokowi capres melalui pemilu, bukan raja. Selain itu, penyebaran poster juga diduga bertujuan menggembosi suara Jokowi di Jateng.
Pandangan Bambang senada dengan pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin. Ia menduga poster bertujuan untuk menyindir Jokowi dan PDIP.
“Bahwa raja jawa yang digambarkan bisa saja berkonotasi negatif. Misalnya bahwa raja itu cenderung otoriter,” pungkas Ujang.(gir/jpnn