Arsjad Rasjid Bertemu Pengurus Kadin DIY, Begini Tujuannya
Dia juga menyebut kemajuan teknologi informasi saat ini juga menjadi peluang besar bagi Indonesia yang menjadi negara potensial sumber daya alam. Seluruh piranti penggerak teknologi membutuhkan baterai yang mineralnya dihasilkan oleh Indonesia.
“Teknologi itu pasti pirantinya butuh baterai dan lain-lain. Boleh semua menciptakan teknologi tetapi apa yang bisa dilakukan tanpa mineralnya, dan kita punya mineralnya. Ini kekayaan yang negara lain tak punya,” ujar pria yang juga sebagai Direktur Utama PT Indika Energy Tbk ini.
Sementara terkait internal Kadin, ASR mengatakan perlunya perubahan pola pikir dari seluruh anggota baik di pusat maupun daerah.
ASR mengaku akan membuat Kadin layaknya sebuah perusahaan yang sahamnya dimiliki Kadin Daerah dan Asosiasi di dalamnya.
“Kadin ini sebagai perusahaan, pemegang sahamnya Kadin Daerah dan asosiasi,” ujar Arsjad.
Menurut dia, dengan pola pikir itu Kadin bisa memberikan deviden pada pemegang sahamnya dan tanpa mindset itu kultur dari Kadin Indonesia tak sesuai dengan yang dipikirkan.
“Kadin harus berkolaborasi dengan pemerintah, baik di pusat maupun daerah dan sekarang sudah berjalan, harus dioptimalkan ke depan,” tegas dia.
Selama ini, ASR melihat problematika di Kadin daerah yang seolah mati suri. Kadin di kabupaten/kota terutama luar Jawa, menurut dia hanya aktif ketika akan ikut serta dalam musyawarah nasional saja.