Arsul Sebut PPP Kubu Humphrey Cuma Rombongan Eks Caleg Gagal
jpnn.com, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu M Romahurmuziy (Romi) menilai Humphrey Djemat dan kawan-kawannya tak punya keabsahan untuk mengklaim sebagai pengurus. Arsul Sani selaku sekretaris jenderal PPP kubu Romi menyebut Humphrey dan kawan-kawannya tak lebih dari sekadar barisan sakit hati.
Arsul menyampaikan hal itu untuk menanggapi keputusan Humphrey mendeklarasikan dukungan atas nama PPP untuk duet Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Menurut Arsul, langkah Humphrey mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo - Sandi dan menggelar musyawarah kerja nasional (mukernas) hanya upaya untuk mencari perhatian.
"Apa yang kemarin dilakukan sekelompok orang PPP di bawah pimpinan Humphrey Djemat itu tidak ubahnya hanya kumpul-kumpul untuk cari perhatian dari media. Dan karena membicarakan soal pilpres juga, maka sekaligus mencari perhatian barangkali nanti ada tim sukses Joko Widodo - Kiai Ma'ruf Amin atau Prabowo - Sandi yang mau mendekat," kata Arsul dalam keterangan yang diterima, Jumat (16/11).
Arsul yang juga wakil ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin (TKN Jokowi - Ma’ruf) itu mengatakan, PPP di luar kubu Romi tak punya dasar legal formal. Bahkan, Mahkamah Agung (MA) dan Mahkamah Konstitusi (MK) sudah menolak gugatan PPP Djan Faridz.
Menurut Arsul, kepengurusan PPP yang sah adalah hasil muktamar di Asrama Haji Pondok Gede, April 2016.
“Pemerintah via Menkumham hanya menerbitkan SK tentang DPP PPP di bawah Romahurmuziy - Arsul Sani. KPU dan Bawaslu hanya mengakui DPP PPP di bawah kami sebagai representasi PPP," kata anggota Komisi III DPR itu.
Karena itu Arsul meragukan alasan PPP kubu Humphrey menggelar mukernas untuk islah. Arsul bahkan menyebut PPP kubu Humphrey adalah kumpulan para mantan calon anggota legislatif (caleg) yang gagal.
"Mereka ini kebanyakan adalah mantan caleg gagal di pemilu-pemilu sebelumnya. Artinya kecil sekali pengaruhnya di struktural maupun lingkungan kultural PPP. Apalagi Humphrey Djemat, mencoblos PPP saja belum pernah kerena baru menyatakan diri PPP setelah Pemilu 2014," pungkas Arsul.(tan/jpnn)