Asing Halangi BUMN Strategis Jadi Industri Militer Tangguh
Senin, 23 Februari 2009 – 19:32 WIB
Menurut Menhan, pemerintah agak kesulitan memanfaatkan keahlian pemegang paspor Indonesia yang kirni bekerja di Negara lain sebagai peneliti maupun pakar. Alasannya, jika ditarik ke Indonesia, maka jelas penghasilan sebagai peneliti akan jauh berkurang ketimbang bekerja di luar negeri.
"Banyak putra-putra terdidik yang dulu dikirim Pak Habibie ke Jerman. Kata kuncinya, apa kita bisa memberi imbalan wajar yang profesiona kepada para terdidik ini karena mereka sudah bekerja professional," imbunya.
Meski demikian Juwono juga menegaskan bahwa pemerintah tengah mengkaji dan menginventarisir putra-putri Indonesia di luar negeri yang telah menjadi expert di bidang masing-masing. Bersama Menteri BUMN, Menteri Perindustrian dan Menristek, Dephan tengah melakukan kajian agar expert asal Indonesia di luar negeri bisa dimanfaatkan.