Astaga! Badai Katie Kacaukan 130 Penerbangan
jpnn.com - LONDON – Liburan Paskah di Inggris dan Wales terganggu dengan adanya badai Katie yang menyapu dua negara tersebut. Terutama di London, Inggris. Sebab, puluhan penerbangan di Bandara Heathrow dan Gatwick dibatalkan. Beberapa dialihkan ke bandara yang lain. Imbasnya, ribuan penumpang yang akan menghabiskan liburan justru telantar.
Total 26 penerbangan dibatalkan di Gatwick dan 23 lainnya dialihkan ke bandara di Birmingham, Liverpool, Manchester, Stansted, dan Easet Midlands. Di Heathrow ada 130 penerbangan yang dibatalkan dan 20 lainnya dialihkan.
’’Benar-benar bersyukur bisa mendarat di Bandara Stansted setelah usaha gagal yang menakutkan untuk mendarat di Gatwick,’’ tulis pengguna Twitter @michelegrant kemarin (28/3).
Pesawat memang tidak mungkin lepas landas maupun mendarat di London. Sebab, kekuatan badai Katie mencapai 170 kilometer per jam. Badai tersebut juga membuat aliran listrik di 5 ribu rumah penduduk terputus. Lembaga prakiraan cuaca dan iklim Inggris Met Office juga memberikan peringatan kemungkinan banjir di 23 titik lantaran badai telah membuat ketinggian air di sungai naik.
Angin yang cukup kencang juga membuat ribuan properti milik penduduk rusak cukup parah. Terutama rumah-rumah di sepanjang Sussex, Surrey, dan Kent. Beberapa pohon tumbang dan menutup jalan. Di Greenwich, sebuah crane di area konstruksi ambruk.
Brigade Pemadam Kebakaran di London mengungkapkan bahwa sejak Minggu mereka menangani sekitar 110 masalah terkait badai Katie. Polisi di Sussex juga menerima lebih dari 600 telepon yang menanyakan tentang cuaca. Pertandingan antara AFC Wimbledon dan Portsmouth juga terpaksa ditunda karena cuaca buruk. Jembatan M48 Severn yang menghubungkan Inggris dan Wales juga sempat ditutup dan baru dibuka kemarin siang. Begitu juga dengan jembatan A38 Tamar di Cornwall dan jembatan London yang melintasi Sungai Thames.
’’Keadaan akan berangsur membaik di sebagian wilayah timur Inggris pada Senin siang (kemarin, Red),’’ ujar prakirawan cuaca BBC Nick Miller. (AFP/BBC/sha/c10/ami/flo/jpnn)