Australia Diminta Ikut Mengawasi Aksi Densus 88 di Papua
Fasilitas tersebut juga memberikan pelatihan kepada pasukan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
"AFP memberikan bantuan pembangunan kapasitas untuk mendukung Polri, termasuk Detasemen 88," kata seorang juru bicara AFP kepada ABC.
"AFP memberikan program pelatihan dengan cara yang mencerminkan dan mendukung dukungan kuat Australia terhadap hak asasi manusia."
Unit ini pernah mendapat kecaman di masa lalu oleh orang Papua, yang mengklaim bahwa mereka adalah "pasukan pembunuh" yang terlibat dalam penyiksaan dan pembunuhan di luar hukum di wilayah tersebut.
Jason MacLeod, pendiri kampanye Make West Papua Safe, mengatakan dia "tidak menentang pelatihan" pasukan Indonesia oleh AFP, tetapi mengatakan Australia perlu berbuat lebih banyak untuk memastikan anggota Detasemen 88 tidak melakukan kejahatan di Papua.
"Kami hanya perlu memperjelas bahwa pendanaan kami tidak berkontribusi memperburuk situasi hak asasi manusia, bahwa pejabat publik Australia, seperti petugas AFP, tidak melatih orang-orang yang terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia," kata MacLeod.
AFP mengatakan kepada ABC bahwa pihaknya tidak akan mengomentari penempatan Detasemen 88 karena itu "adalah masalah pihak berwenang Indonesia".
Richard Chauvel, peneliti di Universitas Melbourne dan ahli dalam hubungan Australia-Indonesia, mengatakan masalah pasukan Indonesia yang dilatih Australia yang mungkin ditempatkan ke Papua adalah isu yang "sensitif di kedua sisi".