Awas, Kelompok Pendukung ISIS Sudah Terintegrasi di Masyarakat
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat intelijen Muhammad Dahrin La Ode menyatakan, gerakan proxy (penghubung) kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Indonesia sudah menjadi ancaman nyata dan serius bagi pemerintah maupun masyarakat. Sebab, kelompok pimpinan Abu Bakar al Baghdadi itu sudah menargetkan tokoh-tokoh di Indonesia sebagai sasaran.
"Sekarang sudah person to person, tujuan mereka menjadi semakin fokus. Ini sangat bahaya," kata Dahrin, Minggu (11/12).
Lebih lanjut Dia menjelaskan, dulu ancaman ISIS memang masih sebatas bayang-bayang. Namun, lanjut dia, sekarang ancaman itu sudah nyata di dalam kehidupan.
Menurut dia, kelompok aliran yang sepaham dengan ISIS sudah mulai hidup terintegrasi di dalam komunitas masyarakat Indonesia. Kondisi itu dikhawatirkan akan mengganggu stabilitas keamanan dalam negeri.
Karenanya Dahrin meminta aparat TNI, BIN dan Polri menjadi garda depan untuk melindungi pemerintah yang sah. "Karena mereka sasarannya melemahkan pemerintah di dalam mengelola negara ini," kata dosen Universitas Pertahanan (Unhan) ini.
Selain itu Dahrin juga mengatakan, ISIS sebagai kelompok teroris memiliki jaringan di seluruh dunia kecuali Israel. Salah satu contohnya adalah jaringan teroris yang ditangkap di Bintara, Bekasi, Sabtu (10/12). "Itu bagian dari mereka," tegasnya.
Karenanya Dahrin mengingatkan bahwa sekecil apa pun informasi ataupun komentar yang muncul termasuk di media sosial harus dianalisis. "Aparat kamnas (keamanan nasional) tidak boleh lengah. Informasi apakah itu canda atau serius, itu harus diperhatikan aparat kamnas," pungkasnya. (boy/jpnn)