Awasi Daging Tak Layak Konsumsi
jpnn.com - PAMEKASAN – Menjelang Lebaran, kebutuhan dan konsumsi daging sapi meningkat. Karena itu, peredaran daging sapi patut diwaspadai agar terhindar dari daging tidak layak konsumsi. Selasa (22/7) petugas kesehatan hewan Dinas Peternakan (Disnak) Pamekasan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Kolpajung.
Berdasar pantauan Jawa Pos Radar Madura, sedikitnya tiga petugas kesehatan hewan melakukan sidak ke Pasar Kolpajung. Sejumlah daging yang dijual para pedagang diperiksa satu per satu. Petugas menggunakan pH meter dalam memeriksa kebasaan dan keasaman daging. Dengan begitu, daging yang tidak layak konsumsi bisa terdeteksi.
Hasilnya, kondisi daging yang dijual para pedagang terdeteksi masih bagus. Kadar pH seluruh daging rata-rata berkisar 5,6 hingga 5 sehingga masih bisa dikonsumsi masyarakat. ’’Sejauh ini kondisi daging yang kami periksa tergolong bagus. PH-nya berkisar 5,6 hingga 5. Tidak tahu beberapa hari mendatang,’’ ungkap Lilik, salah seorang petugas pelayanan kesehatan hewan veterinair Pamekasan.
Kepala Disnak Pamekasan M. Bahrun menyatakan, sidak itu juga dilakukan untuk mengantisipasi datangnya sapi impor. Termasuk penjualan daging tidak layak konsumsi.
Menurut dia, stok daging di Pamekasan kini masih cukup. ’’Jadi, kami tidak khawatir ada daging impor. Apalagi ada daging yang tidak layak konsumsi. Kami akan pantau setiap hari kondisinya,’’ katanya.
Sementara itu, salah seorang pedagang daging Wardah, 35, menyatakan bahwa saat ini harga daging sapi masih stabil, yakni Rp 90 ribu per kilogram. Belum terlihat kenaikan harga. ’’Sampai saat ini, tidak ada tanda-tanda harga daging naik. Harganya masih berkisar Rp 90 ribu per kilogram,’’ jelasnya. (fat/amr/JPNN/c15/dwi)