Ayo, Berlomba-lomba Isi Kemerdekaan dengan Sikap Positif
“Caranya, kita harus mensyukuri hidup kita dengan menjadi orang-orang yang baik dan bermanfaat buat semuanya. Saya kira berbuat baik untuk kemanfaatan semua orang itu juga merupakan ajaran dari semua agama. Semua agama mengajarkan bahwa orang yang terbaik itu adalah orang yang paling bermanfaat bagi sesamanya,” ujarnya.
Menurutnya, menjadi orang yang terbaik untuk sesama harus memerdekakan diri dari pikiran-pikiran picik, termasuk pemikiran radikal yang bersifat merusak.
“Sebagai orang beragama, kita harus selalu memiliki pikiran yang positif. Yang kemudian kita terjemahkan dengan pikiran pikiran yang konstruktif untuk membangun bangsa, positif yang memungkinkan kita untuk menjadi warga negara yang berguna bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat luas dan lebih luas lagi untuk alam semesta,” tuturnya.
Selain itu, dia juga meminta masyarakat bahu-membahu bersama pemerintah untuk membangun negara.
“Kita juga tidak boleh membiarkan pemerintah bekerja sendiri. Sebagai masyarakat sipil dan sebagai warga negara, kita wajib untuk menjaga, membela, dan membangun negara,” ujarnya.
Menurutnya, hadis Nabi menyebutkan bahwa membela negara adalah bagian dari iman.
“Kita membela negara dalam konteks kehidupan sehari-hari itu bagaimana menjaga perdamaian, bagaimana menjaga suasana yang kondusif sehingga pemerintah dapat menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya,” ujarnya. (jos/jpnn)