Ayo Cepetan Gabung ITX, Gratis Buat Pebisnis Pariwisata
Ada yang benar-benar belum paham dunia digital. Ada pula yang galau kalau-kalau platform selling ini memojokkan pelaku travel agent lama yang masih manual. Bahkan ada yang menanyakan letak competitiveness advantage ITX dibandingkan dengan OTA.
“Nah, ini yang saya tunggu-tunggu! Jawaban dari pertanyaan itu yang membuat kita semua jadi ngeh, betapa penting digital market place atau mal produk industri pariwisata di online ini,” jawab Claudia yang membuat orang semakin penasaran.
Lalu apa keuntungan bergabung ITX selain serba-gratis? Pertama, ITX memberikan teknologi akses kepada para pelaku bisnis pariwisata sebagai prasyarat untuk Go Digital.
Kalau sudah menyebut diri digital, maka semua harus selesai di layar komputer atau smartphone. Dari look atau search, book dan pay dalam satu platform. Tidak perlu menelepon operator, menghubungi customer service. Pembayarannya juga tidak perlu transfer atau lewat antrean teller di bank. Semua harus terkoneksi dan terintegrasi dengan teknologi.
Kedua, ITX itu bukan OTA atau online travel agent. Bukan pula bisnis yang bergerak di sektor pariwisata. Jadi, tidak akan bersaing dengan OTA-OTA yang lain seperti TRaveloka, Agoda, Xpedia, Ctrip, Altrip, Booking, Hanatour ataupun Musafir dan sebangsanya. Mereka itu justru masuk dalam ITX sebagai buyers dan juga sellers.
“ITX itu lebih ke teknologi, perusahaan IT, yang hanya menyediakan platform saja. Kalau ITX ikut jadi OTA, maka akan punya conflict of interest, dan dianggap bersaing sendiri dengan para pelaku bisnis pariwisata,” kata Claudia.
Ketiga, ITX memberikan channeling bagi sellers di Indonesia atau industri pariwisata di tanah air untuk bisa dijual juga melalui para OTA di atas. Mereka bisa menjadi buyers buat industri pariwisata Indonesia ke level global agar produk-produknya terkoneksi dengan pasar dunia.
“Itulah kekuatan ITX. Kami ingin mendigitalkan perusahaan di tanah air, yang selama ini lebih banyak yang masih bermain manual,” kata Claudia.