Bacakan Pidato Bung Karno, Hati Megawati pun Teriris
jpnn.com, JAKARTA - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri tidak hanya menyampaikan pidato politiknya saat memperingati 62 tahun Konferensi Asia Afrika (18 April 1955) di Istana Negara, Selasa (18/4).
Dalam kesempatan itu, dia juga membacakan secara utuh pidato Presiden pertama RI Soekarno saat KAA di Bandung. Dalam pidatonya, Bung Karno-sapaan Soekarno, salah satunya berbicara tentang kemerdekaan yang menginspirasi banyak negara di Asia-Afrika, hingga Amerika Latin memperjuangkan kemerdekaan.
Namun, Megawati merasa apa yang diperjuangkan dalam KAA Bandung, belum sepenuhnya terwujud. Mega prihatin dengan masih adanya konflik di sejumlah negara hingga saat ini. Termasuk kemerdekaan Palestina yang harus tetap diperjuangkan.
"Betapa teririsnya saya kalau melihat saat ini terjadi perpecahan dan konflik, misalnya di Timur Tengah. Bagaimana Irak, Syria, Yaman, di Afrika, Tunisia, Mesir, Sudan, Nigeria, Somalia," ungkap Megawati, di depan Presiden Joko Widodo, Wapres Jusuf Kalla, dan delegasi negara-negara sahabat.
Namun di sisi lain, Megawati juga bersyukur bahwa Indonesia dengan berbagai agama dan keyakinan, suku, ras, mampu mengamalkan prinsip hidup sebagaimana disampaikan Bung Karno di KAA Bandung.
"Syukur kepada Allah kami mempunyai kemauan bersatu, kami mempunyai Pancasila, kami mengamalkan prinsip hidup. Maksud Bung Karno itu di sini bahwa kalau kita ingin hidup, maka harus diperkenankan kepada orang banyak, siapa pun dia untuk juga bisa hidup. Beliau katakan, hidup dan membiarkan hidup," kata Megawati. (fat/jpnn)