Badan AirAsia QZ8501 Diprediksi Berjarak 11,5 KM dari Jenazah
jpnn.com - PANGKALAN BUN – Lokasi badan pesawat AirAsia QZ8501 masih menjadi misteri. Namun, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah menentukan lokasi fix yang akan diperiksa dengan menggunakan remoted operated underwater vehicle (ROV). Lokasi tersebut sejauh 11,5 km dari penemuan 16 jenazah dan serpihan pesawat. Diduga bangkai pesawat yang hilang saat bertolak dari Surabaya ke Singapura itu ada di sana.
Deputi Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Alam BPPT Ridwan Djamaludin mengatakan, saat ini telah dibuat model pemeriksaan lokasi badan pesawat AirAsia. Hasilnya, setelah memeriksa aliran laut, diprediksi lokasi yang harus diperiksa sejauh 11,5 km sebelah barat dari temuan jenazah dan serpihan. ”Kalau dari hasil analisa, kemungkinan bangkai badan pasawat ada di sana, ,” jelasnya seperti dikutip jawapos.com (Induk JPNN.com).
Kapal Baruna Jaya yang memiliki alat ROV ini telah melakukan pencarian kemarin (1/1). Waktu pencarian menjadi mepet seiring dengan penemuan sejumlah jenazah. ”Kami harus mengikuti jenazah agar tidak hilang dan bisa dievakuasi. Kapal Baruna Jaya bukan untuk evakuasi, karena itu hanya bisa menunggu kapal lain,” papar Ridwan.
Selanjutnya, kapal tersebut akan melanjutkan pencarian pesawat AirAsia hari ini (2/1). Lokasinya masih sama pada jarak 11,5 km dari jenazah dan serpihan ditemukan. ”Kami lakukan lagi semua pemeriksaan,” katanya.
Untuk cara kerja alat ROV, secara sederhana alat itu memancarkan gelombang dan ada gelombang pantul yang kemudian dicitrakan menjadi grafik. ”Grafik ini yang memperlihatkan kondisi dasar laut, apakah ada bangkai pesawat atau tidak,” terangnya.
Yang jelas, tim BPPT berupaya untuk bisa menemukan badan pesawat secepatnya. Kalau hari ini bisa ditemukan, akan jauh lebih bagus. ”Kami berusaha keras untuk menemukannya,” tegasnya. (idr/fal)