Bahas WNI, BNPT Segera Temui Pemerintah Turki
“Apa yang dimohonkan oleh Kemenlu kepada kami agar BNPT untuk mendatangkan tim ke sana (Turki) untuk bisa melihat secara langsung. Karena apa pun yang terjadi di Suriah apalagi dengan terdesaknya ISIS di Suriah tidak ada opsi lain kecuali orang-orang yang ada di sana akan keluar dari Suriah,” ujar mantan Kapolda Jawa Barat dan Kadiv Humas Polri ini.
Menurut dia, keluar dari Suriah bisa saja menuju ke daerah sekitar atau kembali ke negara asal. Nah, hal itu harus diperhatikan.
“Kita semua tahu bahwa di Suriah sedang dilanda konflik di mana ada jaringan kelompok teroris yang menamakan dirinya ISIS (Islamic State of Iranq-Syria). Oleh sebab itu kami diminta untuk datang ke Turki untuk melihat situasinya. Kami sanggupi dan mungkin kami juga akan bertemu dengan otoritas-otoritas di Turki sana. Kalau bisa dalam waktu yang tidak terlalu lama mungkin bulan depan dengan didampingi Dubes RI di sana,” ujar mantan Kadiv Humas Polri ini
Pria kelahiran Jakarta 10 Mei 1962 ini mengatakan, WNI yang tertangkap di perbatasan oleh kepolisian di Turki itu tentunya akan langsung menghadapi proses hukum.
“Kalau dalam proses tersebut WNI tidak terlibat dengan ISIS maka akan langsung dideportasi. Tapi jika terindikasi dengan jaringan ISIS maka akan berlanjut ke proses peradilan oleh pemerintah Turki,” ujarnya.
Mantan Sekretaris Utama Lemhanas RI ini menambahkan, saat ini pemerintah juga telah menerima deportan-deportan dari Turki yang sedang berada di Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Kemensos, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta.
Mereka mengikuti program deradikalisasi di sana.
“Dan mereka sekarang ini dalam tahap untuk pengembalian ke masing-masing daerah. Jadi kami informasikan situasi itu juga kepada Dubes RI untuk Turki dan dalam waktu dekat kami bisa berkunjung ke Turki untuk melihat situasi secara langsung,” katanya.