Balai Arkeolog Palembang Temukan Situs Peninggalan Abad ke-18
jpnn.com - MUSI RAWAS - Balai Arkeologi Palembang mensinyalir keberadaan situs Batu Sembilan di atas puncak Bukit Botak di Desa E Wonokerto, Kecamatan Tugumulyo, Musi Rawas, sebagai lokasi peninggalan abad ke-18.
"Kami menduga itu bekas tempat perkampungan zaman dulu. Apalagi Batu Sembilan itu tersusun melintang yang diduga sengaja dibuat sebagai benteng perlindungan," kata tim arkeolog dari Balai Arkelogi Palembang, Retno Purwanti, seperti dilanir dari Sumatera Ekspres (Grup JPNN), Jumat (27/6).
Dia menjelaskan, temuan Batu Sembilan di desa tersebut hampir sama dengan temuan seperti di daerah Curup, Provinsi Bengkulu. Masyarakat sekitar Curup menyebutnya dengan sebutan Kutai atau tempat perkampungan yang lokasinya di atas bukit.
"Kami akan melakukan penelitian di atas Bukit Botak itu, di lokasi Batu Sembilan. Tapi, saya tidak dapat memastikan, kapan dapat giliran. Sebab, wilayah kerja kami empat provinsi dan tenaga kami hanya ada 24 orang," jelasnya.
Keberadaan situs Batu Sembilan di atas puncak Bukit Botak tersebut berdasarkan laporan langsung Ketua Penasehat Adat Kabupaten Mura, Sujono, dalam rapat bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel.
"Bukit ini kalau kita berjalan bergema, karena bebatuannya sebagian besar kapur. Ini tentunya sebagai informasi, tolong dilakukan penelitian," jelasnya.
Selain itu, di seberang Bukit Botak, tepatnya di bukit yang masih bersebelahan di Desa R Rejosari, Kecamatan Tugumulyo, kata Sujono, juga terdapat bekas lapangan helikopter disinyalir bekas peninggalan zaman penjajahan Belanda.
Lalu, tak jauh dari lokasi itu, juga terdapat batu berbentuk gua.
"Kata orang-orang dulu, di situ dulu sering ada helikopter terbang dari atas bukit. Dan di dekat situ terdapat batu seperti gua. Tapi, kita tidak tahu, apakah batu sejarah atau bukan. Mohon diteliti nanti oleh arkeolog," pungkasnya.(wek/ce6/jpnn)