Balai Taman Nasional Betung Kerihun Membangkitkan Kembali Ekonomi Warga
“Tingginya permintaan madu hutan dan kelulut selaras dengan peningkatan ekonomi masyarakat yang ada di dalam dan sekitar kawasan dan tidak melenceng dari prinsip-prinsip konservasi yang ada di TN,” ungkap Arief.
Presiden APDS, Basriwadi dalam keterangan tertulisnya menjelaskan bahwa salah satu program yang dilakukan adalah APDS memproduksi sekitar 1.000 botol kemasan 300 mg dengan harga promo Rp.70.000.
Harga ini jauh lebih murah dari harga biasanya yaitu Rp.100.000, agar terjangkau oleh masyarakat umum dan sebagai bagian dari kontribusi APDS dalam membantu upaya pencegahan penyebaran Pandemi COVID-19.
APDS telah memenuhi pesanan madu untuk wilayah Putussibau, Sanggau, Pontianak, Kalimantan Timur, Jakarta, Kepulauan Riau, hingga Batam.
“Sampai saat ini dalam rentang waktu 1 bulan sebanyak 1.000 botol madu kemasan habis terjual, dengan masih tersedianya bahan baku madu, kami berkomitmen untuk menyiapkan produk kemasan siap jual guna memenuhi permintaan yang semakin meningkat.” jelas Basriwadi.(jpnn)